RANGKUMAN BIOLOGI
BAB 1
RUANG LINGKUP BIOLOGI (RLB)
Biologi adalah ilmu tentang kehidupan. Diambil dari bahasa Yunani, bios
yang berarti kehidupan dan logos yang berarti ilmu
Berdasarkan tingkat organisasi :
1. Tingkat molekul : Biologi molekuler, biokimia,
dan genetika
2. Tingkat sel : Sitologi
3. Tingkat jaringan : Histologi
4. Tingkat organ dan
sistem organ : Organologi, anatomi, dan fisiologi :
§ Pulmonologi : Paru-paru manusia
§ Kardiologi : Jantung manusia
§ Endokrinologi : Sistem endoktrin manusia
§ Neurologi : Sistem saraf manusia
5. Tingkat individu : Biologi perkembangan
6. Tingkat populasi : Biologi populasi, biogeografi,
dan generika populasi
7. Tingkat ekosistem : Ekologi, ilmu lingkungan,
toksikologi, biologi kelautan, dan limnologi
8. Tingkat bioma : Bioma tropis
Cabang biologi yang mempelajari kehidupan pada suatu kelompok
organisme, diantaranya sebagai berikut :
1. Taksonomi : Pengelompokkan berdasarkan persamaan
dan perbedaan organisme
2. Virologi : Virus
3. Mikrobiologi : Mikroorganisme
4. Bakteriologi : Bakteri
5. Mikologi : Jamur, ragi, dan kapang
6. Botani : Tumbuhan. Co :
§ Pteridologi : Paku
§ Bryologi : Lumut
7. Zoologi : Hewan. Co:
§ Entomologi : Serangga
§ Iktiologi : Ikan
§ Herpetologi : Reptilia dan amfibi
§ Ornitologi : Unggas
§ Mamologi : Mamalia
Cabang biologi berdasarkan aspek kehidupan :
1. Biologi
perkembangan : Perkembangan individu
organisme
2. Embriologi : Perkembangan embrio
3. Anatomi : Struktur internal
organisme
4. Fisiologi : Fungsi yang terjadi pada kehidupan
organisme
Cabang biologi kelompok ilmu campuran dan terapan :
1. Biokimia : Proses kimia
dalam sistem kehidupan
2. Biofisika : Proses
fisika dalam sistem kehidupan
3. Bioteknologi : Teknologi
yang memanfaatkan organisme
4. Paleontologi :
Perkembangan sejarah kehidupan berdasarkan catatan fosil
Manfaat biologi :
o Bidang pertanian :
Peningkatan produksi pangan
1. Teknik penanaman yang
lebih efisien
2. Tanaman budidaya
melalui rekayasa genetika, mampu menghasilkan insektisida sendiri
3. Teknik kultur jaringan
4. Teknik rekayasa
genetika, buah-buahan tanpa biji
o Bidang peternakan :
Peningkatan produksi hewan ternak
1. Inseminasi buatan
(kawin suntik)
2. Fertilisasi in vitro,
menghasilkan embrio diluar uterus
o Bidang kesehatan :
Pencegahan diagnosa, dan penanganan terhadao berbagai penyakit dan kelainan
1. Transplantasi organ
2. Menciptakan
vaksin-vaksin
3. Teknik bayi tabung
4. Antibiotik
o Bidang industri :
1. Pemanfaatan
mikroorganisme dalam industri makanan
2. Pemanfaatan beberapa
jenis mikroorganisme dalam industri obat-obatan
Metode ilmiah, tahapannya :
1. Menemukan masalah :
Pertanyaan yang timbul dari melihat masalah
2. Mengajukan hipotesis :
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah, hipotesis didasari pada
pengetahuan dan hasil penelitian terdahulu
3. Melakukan percobaan :
Untuk menguji kebenaran hipotesis. Sebelum melakukan percobaan, harus dilakukan
perencanaan percobaan yang meliputi
§ Menentukan alat dan bahan
§ Menentukan variabel :
1. Variabel adalah ciri
objek yang dapat diukur secara kuantitatif dan memiliki nilai yang berubah-ubah
2. Variabel bebas
merupakan faktor yang diubah
3. Variabel terikat adalah
faktor yang berubah tergantung perubahan variabel bebas
4. Pada percobaan biologi
terdapat 2 kelompok : Kelompok yang diberi perlakuan dan kelompok kontrol
(Kelompokyang tidak diberi perlakuan)
4. Menarik kesimpulan :
Berisi hasil percobaan yang dapat mendukung atau tidak mendukung hipotesis yang
dibuat sebelumnya
Laporan ilmiah, urutannya :
1. Perumusan masalah dan
hipotesis
2. Tujuan
3. Metode
4. Hasil
5. Pembahasan : Harus
menunjukkan apakah kasil tersebut menjawab hipotesis awal atau tidak
6. Kesimpulan : Intisari
atau hasil percobaan dan pembahasaan. Harus menjawab pertanyaan awal yang
diajukan sebelum melakukan pecobaan
Sistem klasifikasi : Sistem yang dapat memudahkan kita mempelajari dan
mengenali makhluk hidup
Taksonomi : Cabang ilmu biologi yang mengkaji pengelompokkan makhluk
hidup
Sistem klasifikasi makhluk hidup pertama kali dipelopori oleh Carolus
Linnaeus
Proses klasifikasi – makhluk hidup dikelompokkan berdasarkan persamaan
dan perbedaan cirinya
1. Sistem klasifikasi
alami :
Pengelompokkan berdasarkan ciri morfologi, anatomi, dan fisiologi
2. Sistem klasifikasi
filogeni : Pengelompokkan
yang memperhatikan sejarah evolusi
3. Sistem klasifikasi
buatan : Pengelompokkan
berdasarkan ciri morfologi yang mudah dilihat
Tingkatan takson makhluk hidup :
1. Kingdom
2. Filum (untuk hewan)
atau divisio (untuk tumbuhan)
3. Kelas
4. Ordo
5. Family
6. Genus
7. Spesies
Sistem tata nama makhluk hidup :
o Carolus Linnaeus pada tahun
1735 menciptakan sistem tata nama makhluk hidup yang dikenal dengan istilah Binomial Nomenclature (sistem penamaan makhluk hidup dengan dua kata)
KETENTUANYA ADALAH :
o Menggunakan bahasa Latin atau yang dilatinkan
o Terdiri dari 2 kata , kata pertama adalah nama genus dan kata kedua adalah nama spesies
o Huruf pertama kata pertama menggunakan huruf besar, huruf pertama kata kedua menggunakan huruf kecil
o Ditulis miring atau diberi garis bawah scara terpisah
o Nama penemu bisa dicantumkan dibelakang nama spesies
Manfaat klasifikasi :
1. Mengetahui
keanekaragaman hayati
2. Mengenal berbagai jenis
spesies makhluk hidup meliputi ciri makhluk hidup, hubungan kekerabatan,
interaksi antar makhluk hidup dengan lingkungannya
3. Mengetahui ciri-ciri
unggul dari berbagai spesies makhluk hidup, kita dapat memanfaatkan secara
langsung antara lain untuk bahan pangan, sandang, dan papan
Beberapa sistem klasifikasi yang sudah dikembangkan para ilmuwan
biologi :
1. Sistem dua kingdom : Kelompok tumbuhan dan kelompok hewan
2. Sistem tiga
kingdom : Protista, plantae, dan
animalia
3. Sistem empat kingdom :
Monera, protsta, plantae, dan animalia
4. Sistem lima
kingdom : Monera, protista, fungi,
plantae, animalia
5. Sistem enam
kingdom : Eubacteria, Archaebacteria,
protista, fungi, plantae, dan animalia
Identifikasi atau determinasi adalah menentukan nama hewan atau
tumbuhan dengan benar dan menempatkannya di dalam sistem klasifikasi hewan dan
tumbuhan. Caranya :
1. Ingatan : Determinasi dilakukan berdarkan
pengetahuan atau ingatan kita tentang tumbuhan atau hewan yang dikenal
sebelumnya
2. Bantuan orang lain : Determinasi tumbuhan/hewan dapat
dilakukan dengan meminta bantuan ahli-ahlu botani, zoologi, atau siapa saja
yang dapat membantu
3. Spesimen acuan : Identifikasi tumbuhan/hewan
dilakukan dengan membandingkan secara langsung dengan spesimen acuan yang telah
diidentifikasi dan diberi etiket bertuliskan namanya
4. Pustaka :
Membandingkan/mencocokkan ciri-ciri tumbuhan.hewan yang akan diidentifikasi
dengan pustaka. Dapat pula mengguanakan kunci identifikasi atau determinasi
5. Komputer : Program komputer yang dapat
menyimpan, mengolah, dan memberikan keterangan tentang tumbuhan/hewan
Kunci dikotom : Kunci identifikasi dengan menelusuri jalur yang
ditetapkan oleh keputusan beraturan dengan setiap pilihannya adalah biner
(karena hanya ada 2 alternatif)
BAB 2
VIRUS
Ciri virus :
1. Ukuran dan bentuk
1. 25-300 nm
2. Paling kecil virus
polio. Paling besar virus TMV
3. Bulat : Virus
influenza, & HIV
4. Oval : Virus rabies
5. Batang : Virus TMV
6. Polihedral : Adenovirus
7. Huruf T : Bakteriofage
2. Struktur dan fungsi
1. Bukan berupa sel
(aseluler), berupa partikel yang disebut virion
2. Asam nukleat : Molekul
pembawa informasi genetika. DNA saja/RNA saja
3. Selubung protein
(kapsid) : Pembungkus asam nukleat, tersusun dari subunit protein yang disebut
kapsomer
4. Memberi bentuk virus
5. Virus kompeks :
Memiliki bagian kepala dan ekor. Contoh : Bakteriofage
6. Gabungan dari asam
nukleat dan kapsid disebut nukleokapsid
Reproduksi :
http://insightbiology.files.wordpress.com/2010/12/3-2-11.jpg
1. Tahap pelekatan : Saat
partikel virus (virion) melekat pada sel yang diinfeksi. Tempat pelekatan
disebut reseptor
2. Tahap penetrasi : Tahap
materi genetik virus masuk ke dalam sitoplasma sel inang
3. Tahap replikasi dan
sintesis : Tahap terjadinya perbanyakan partikel virus di dalam sel inang. Sel
inang akan dikendalikan sehingga sel dapat membuat komponen virus
4. Tahap pematangan :
Penyusunan asam nukleat dan protein menjadi partikel virus yang utuh
5. Tahap pelepasan : Tahap
partikel virus keluar dari sel inang dengan memecahkan sel tersebut
6. Siklus litik : Tahapnya
seperti diatas, pematangan berlangsung cepat kemudian memecahkan sel tersebut
hingga sel inang mati (lisis)
7. Siklus lisogenik :
DNA/RNA virus yang disisipkan pada kromosom sel inang akan mengadakan replikasi
secara terus-menerus. Menghasilkan banyak sel anakan yang terinfeksi
Habitat :
1. Bakteri
2. Mikroorganisme
3. Eukariot (seperti
protozoa dan khamir)
4. Tumbuhan : Masuk
melalui perantara serangga (vektor)
5. Hewan/manusia : Masuk
melalui makanan, minuman, udara, darah, luka, atau gigitan
Klasifikasi :
1. Menggunakan sistem ICTV
(International Committee on Taxonomy of Viruses)
2. 3 tingkat takson :
a. famili diakhiri
viridae,
b. genus diakhiri virus,
c. spesies menggunakan
bahasa Inggris dan diakhiri virus
3. Virus bakteri :
Bakteriofage/fage, mengandung DNA
4. Virus mikroorganisme
eukariotik : Mengandung RNA, contoh : Mycovirus
5. Virus tumbuhan :
Mengandung RNA, contoh : TMV
6. Virus hewan :
Mengandung RNA/DNA, contoh : Virus penyakit mulut dan kaki pada sapi
Virus yang memberi manfaat : Bidang rekayasa genetika krn dapat
digunakan untuk kloning gen (produksi DNA secara identik). Co : Mengendalikan
pertumbuhan serangga, terapi gen manusia
Virus yang merugikan :
1. Virus yang menyebabkan
penyakit pada manusia
§ Influenza virus : Menyebabkan
penyaki flu
§ Human immunodeficiency virus
(HIV) : Penyebab AIDS, menyerang sel-sel darah putih jenis limfosit B
§ Hepatitis delta virus :
Penyakit hepatitis B
§ Ebola virus : Penyakit ebola
§ Measles virus : Penyakit cacar
§ Polio virus : Penyakit polio
§ Herpes simplex virus :
Penyakit herpes
§ Mumps virus : Penyakit gondong
§ Human papollomavirus :
Penyebab kutil pada kilit
2. Virus yang menyebabkan
penyakit pada hewan
§ Rous sarcoma (RSV) : Penyebab
tumor pada ayam
§ Bovine papillomavirus :
Penyebab tumor pada sapi
§ Virus penyakit mulut dan kaki
pada sapi
§ Virus penyakit tetelo pada
ayam (Newcastle disease)
§ Rabies virus : Penyebab rabies
pada anjing, monyet, kucing dan manusia
3. Virus yang menyebabkan
penyakit pada tumbuhan
§ Tobacco mosaic virus (TMV) :
Penyakit mosaik pada tembakau
§ Citrus leprosis virus (CiLV) :
Penyebab penyakit pada jeruk
§ Virus tungro : Penyakit pada
tanaman padi
§ Virus yang menyerang tanaman
hias
Pencegahan terhadap virus : Pemberian vaksin. Vaksin adalah suatu zat
yang mengandung mikroorganisme patogen yang sudah dilemahkan, memberikan
kekebalan secara pasif. Contoh :
o OPV (Oral polio vaccine) :
Vaksin polio
o Vaksin rabies
o Vaksin hepatitis B
o Vaksin influenza
o Vaksin cacar
o Vaksin MMR (Measles, Mumps,
Rubella) untuk cacar, gondong dan campak
BAB 4
EUBACTERIA DAN ARCHAEBACTERIA
A. Eubacteria
eu (=sejati) dan bacteria (=bakteri). Eubacteria (=bakteri sejati)
Bakteri ditemukan pertama kali oleh Anthony Van Leeuwenhoek
Ilmu yang mempelajari bakteri adalah bakteriologi
Ciri sel :
1. Ukuran dan bentuk sel :
berdiameter 0,12 mikron sampai ratusan mikron. Dapat dilihat dengan mikroskop
cahaya dan mikroskop elektron. Ada 3 bentuk dasar :
http://biobakteri.files.wordpress.com/2009/06/649px-bacterial_morphology_diagram-svg1.png
§ Kokus (bulat)
§ Basil (batang)
§ spirila (spiral)
2. Struktur dan fungsi sel
:
§ Dinding sel : berfungsi
sebagai pelindung dan pemberi bentuk bakteri. Terususn daripeptidoglikan, yaitu
gabungan protein dan polisakarida. Berdasarkan ketebalan lapisan peptidoglikan
:
1. Bakteri gram positif :
Bakteri yang memiliki dinding sel dengan lapisan peptodoglikan yang tebal, warna
: ungu, co : Vibrio cholerae
2. Bakteri gram negatif :
Bakteri yang memiliki dinding sel dengan lapisan peptidoglikan yang tipis,
warna : merah muda/merah, co : E.coli
§ Membran plasma : Membarn yang
menyelubungi sitoplasma. Tersusun dari lapisan fosfolipid dan protein. Bersifat
selektif permeabel dan berfungsi untuk mengatur pertukaran zat antara sel
dengan lingkungannya
§ Sitoplasma : Cairan sel.
Mengandung ribosom, DNA, dan granula penyimpanan
§ Ribosom : Organel yang
berukuran sangat kecil dan merupakan tempat terjadinya sintesis protein yang
dibantu oleh RNA
§ DNA : Materi pembawa informasi
genetik
§ Granula penyimpanan :
Berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan
§ Kapsul atau lapisan lendir :
lapisan diluar dinding sel. Tebal=kapsul / tipis=lapisan lendir. Berfungsi
membantu sel bakteri melekat pada suatu permukaan/dengan sel bakteri lainnya,
pertahanan bakteri dari sel-sel fagosit, dan melindungi sel bakteri saat
mengalami kekeringan
§ Flagelum : Bulu cambuk
1. Satu : Monotrik
2. Banyak flagelum di satu
sisi : Lofotrik
3. 1/banyak flagelum di
dua sisi : Amfitrik
4. Tersebar di seluruh
permukaan : Peritrik
§ Endospora : Bentuk istirahat
(laten) dari beberapa jenis bakteri gram positif
Cara hidup : Berdasarkan cara memperoleh makanan
o Bakteri heterotrof : Bakteri
yang makanannya berupa senyawa organik dari organisme lain.Terbagi menjadi :
1. Bakteri saprofit :
Bakteri yang memperoleh makanan dari sisa organisme lain/produk organisme lain.
Baketri pengurai (dekomposer)
2. Bakteri parasit :
Bakteri yang memperoleh makanan dari inangnya. Jika menimbulkan penyakit pada
inangnya maka akan disebut bakteri patogen
o Bakteri autotrof : Bakteri
yang mampu membuat makanannya sendiri
Berdasarkan Kebutuhan oksigen untuk merombak makanan agar memperoleh
energi :
o Bakteri aerob : Membutuhkan
oksigen untuk memperoleh energi
o Bakteri anaerob : Tidak
membutuhkan oksigen untuk memperoleh energi. Energi diperoleh dengan fermentasi.
Dibedakan menjadi :
1. Anaerob obligat : Hanya
dapat hidup juka tidak ada oksigen
2. Anaerob fakultatif :
Dapat hidup jika ada oksigen maupun tidak ada oksigen
Reproduksi :
1. Aseksual : Pembelahan
biner (setiap sel membelah menjadi 2)
2. Seksual :
§ Transformasi : Masuknya DNA
telanjang ke dalam sel bakteri dan mengubah sifat sel bakteri
§ Transduksi : Pemindahan materi
genetik 1 sel bakteri ke sel bakteri lainnya dengan perantara organisme lain,
yaitu bakteriofage
§ Konjugasi : Pemindahan materi
genetik secara langsung melalui kontak sel dengan membentuk struktur seperti
jembatan di antara 2 sel bakteri yang berdekatan
Habitat : Lingkungan lembab atau agak basah dengan temperatur 25-37
derajat Celsius
Klasifikasi eubacteria : 5 filum
1. Proteobacteria :
bakteri ungu yang bersifat fotoautotrof/fotoheterotrof dan proteobacteria yang
bersifat kemoautotrof/kemoheterotrof
2. Cyanobacteria :
§ Memiliki klorofil
§ Tidak memiliki alat gerak tapi
dapat melakukan fotosintesis
§ Hidup soliter/koloni. Koloni
berbentuk benang, lembaran, atau bola berongga.
§ Berbentuk benang ada 3 macam
sel utama : 1. Heterokista : Sel berdinding tebal yang berguna untuk mengikat
nitrogen, 2. Akinet : Sel berdinding tebal yang berfungsi untuk pertahanan
diri, 3. Baeosit : Sel-sel bulat kecil hasil reproduksi, berguna untuk
fotosintesis.
§ Tidak memiliki membarn inti
(prokariot)
§ Mengandung pigmen klorofil,
karoten, fikosianin (biru), dan fikoeritrin (merah)
§ Autotrof
§ Menghasilkan oksigen
§ Reproduksi : Aseksual :
Pembelahan biner, fragmentasi, dan pembentukan akinet (spora)
3. Spirochetes : Berbentuk
spiral dengan panjang 5-250 mikron. Merupakan bakteri gram negatif. Memiliki
suatu struktur unik yang disebut filamen aksial : Semacam serabut di sepanjang
tubuh, di dalam selubung terluang tetapi di luar dinding sel, berfungsi untuk
membuat gerakan berputar
4. Chlamydias : Hidup
sebagai parasit. Memiliki 2 bentuk sel dalam siklus hidupnya, yaitu :
§ Badan dasar : Masuk ke dalam
sel inang dan berkembang menjadi badan inisial
§ Badan inisial : Tumbuh dan
membelah diri, lalu membentuk badan dasar kembali dan dilepaskan ke sel inang
yang disertai pecahnya sel inang
5. Bakteri gram positif :
Beberapa bakteri gram positif membentuk endospora ketika lingkungan miskin akan
zat makanan
B. Archaebacteria
Kelompok bakteri yang dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan,
namun membran plasmanya mengandung lipid
Hidup pada lingkungan ekstrim
Berdasarkan lingkungan ekstrimnya, Archaebacteria dibagi menjadi 3 :
1. Bakteri metanogen :
Bakteri yang menghasilkan metana dari gas hidrogen dan karbon dioksida/asam
asetat. Metana disebut juga biogas. Hidup dirawa sebagai pengurai. Co
:Methanobacterium
2. Bakteri halofil :
Bakteri yang hidup di lingkungan dengan kadar garam tinggi. Co :Halobacterium
3. Bakteri termoasidofil : Hidup di lingkungan
ekstrim yang panas dan asam. Kondisi optimal : temperatur 60-80 derajat Celsius
dengan pH 2-4. Bakteri ini terdapat pada daerah yang mengandung asam sulfat,
misalnya di kawah vulkanik. Co : Sulfolobus dan Thermoplasma
C. Bakteri dalam kehidupan
manusia
Bakteri yang menguntungkan :
1. Eubacteria :
§ Pembusukan sisa-sisa makhluk
hidup. Co : E. Coli
§ Pembuatan makanan dan minuman
hasil fermentasi. Co : Acetobacter : Pembuatan asam cuka, Lactobacillus
bulgaricus : Pembuatan yogurt
§ Berperan dalam siklus nitrogen
sebagai bakteri pengikat nitrogen. Co : Rhizobium leguminosarum
§ Penyubur tanah. Co :
Nitrosococcus
§ Penghasil antibiotik. Co :
Bacillus polymixa : Polimiksin B
§ Penelitian rekayasa genetika
§ Pembuatan zat kimia. Co :
Clostridium acetobutylicum
2. Archaebacteria :
Berperan dalam proses pembusukan sampah dan kotoran hewan sehingga menghasilkan
energi alternatif metana berupa biogas. Co : Methanobacterium
Bakteri yang merugikan
1. Eubacteria :
§ Pembusukan makanan. Co :
Clostridium botulinum
§ Penyebab penyakit pada
manusia. Co : Mycobacterium tuberculosis (TBC), Vibrio
chloerae(kolera/muntaber), Clostridium tetani (tetanus)
§ Penyebab penyakit pada hewan.
Co : Bacillus anthracis (antraks pada sapi)
§ Penyebab penyakit pada tanaman
budidaya. Co : Pseudomonas solanacearum
2. Archaebacteria :
Penyebab kerusakan makanan yang diawetkan dengan garam
Penanggulangan terhadap bakteri :
1. Pengawetan dan
pengolahan makanan
1. Pemanisan
2. Pengeringan
3. Pengasapan
4. Pengasinan
5. Pendinginan
6. Pasteurisasi :
Pemanasan dengan suhu 63-72 derajat Celsius selama 15-30 menit. Dilakukan pada
susu untuk mematikan bakteri patogen dan mempertahankan rasa dan aroma khas
susu
7. Sterilisasi : Pemanasan
dengan menggunakan udara panas/uap air panas bertekanan tinggi. Menggunakan
oven dengan temperatur 170-180 derajat Celsius. Untuk mensterilkan peralatan
gelas. Alat : Autoklaf
2. Kebersihan dan
kesehatan diri serta lingkungan
1. Menjaga kebersihan
lingkungan
2. Menjaga kebersihan
badan
3. Makan makanan sehat
4. Cukup istirahat
5. Melakukan olah raga
3. Imunisasi
1. Vaksin kolera : Kolera
2. Vaksin tifus : Tifus
3. Vaksin BCG : TBC
4. Vaksin DPT : Difteri,
tetanus, batuk
BAB 5
PROTISTA
Ciri protista :
1. Sel eukariotik
2. Uniseluler/multiseluler
3. Tidak memiliki jaringan
yang sebenarnya
Protista yang menyerupai jamur :
1. Merupakan jamur parasit
dan predator yang menghasilkan spora. Jamur parasit merupakan jamur air
pengurai uniseluler yang hidup di perairan. Jamur predator/fagosit merupkan
jamur lendir yang hidup menyerupai amoeba
2. Kesamaan dengan jamur
adalah :
§ Memiliki struktur yang
menghasilkan spora
§ Heterotrof
§ Parasit/pengurai
3. Jamur air (Oomycota) :
§ Hidup bebas dan mendapatkan
nutrisi dari sisa tumbuhan di kolam, danau, dan aliran air
§ Hidup di dalam jaringan yang
mati pada tumbuhan
§ Parasit pada organisme akuatik
§ Patogen pada tanaman
§ Reproduksi seksual : Penyatuan
gamet jantan dan betina
§ Contohnya : Saprolegnia
(parasit pada hewan air), Plasmopora viticula (pada buah anggur), Phytophthora
infestans (pada kentang dan tomat)
4. Jamur lendir
(Myxomycota) :
§ Menghasilkan sel-sel yang
hidup bebas pada sebagian siklus hidupnya disebut amoeboid
§ Predator fagosit karena
menelan bakteri, hama, spora, dan berbagai komponen organik
§ Co : Dictyostelium discoideum
Protista yang menyerupai hewan :
1. Dikenal dengan istilah
Protozoa
2. Uniseluler dan
heterotrofik
3. Eukariotik
4. berukuran mikroskopis, 10-200 mikron
5. Reproduksi aseksual :
Pembelahan biner
6. Reproduksi seksual :
Konjugasi
7. Inti makronukleus :
Mengatur metabolisme
8. Inti mikronukleus :
Konjugasi
9. Vakuola makanan : Cerna
10. Vakuola kontraktil :
Osmoregulator
11. Jika lingkungan kering,
akan membentuk krista
12. Klasifikasi berdasarkan
alat geraknya :
§ Rhizopoda :
1. Alat gerak : Pseodopoda
(kaki semu)
2. Ektoamoeba (bebas) :
§ Foraminifera : Tanah
globigerina (indikator minyak)
§ Amoeba
§ Radiolaria : Tanah radiolaria
(bahan penggosok)
§ Arcella
§ Diflugia
3. Entamoeba (parasit) :
§ Ginggivalis : Gusi
§ Dysentriae : Disentri
§ Coli : Di kolon
4. Tidak memiliki bentuk
tetap
5. Sitoplasmanya terdiri
dari Ektoplasma dan Endoplasma
§ Flagellata :
1. Alat gerak : Flagellum
(bulu cambuk)
2. Bebas :
§ Euglena : Euglenophyta
§ Voluax
§ Noctiluca Miliaris : Kunang
laut
3. Parasit :
§ Di darah manusia :
1. Leismania donovani :
Kalazar
2. Tryponosoma cruzi :
Anemia
3. Tryponosoma gambiue :
Tidur
§ Di usus manusia :
1. Giordialamblia : Diare
§ Di alat kelamin :
1. Trichomonas vaginalis
§ Di darah ternak :
1. Trypanosoma evansi :
Surrah
§ Cilliata :
1. Alat gerak : Silia
(rambut getar)
2. Balantidium coli
3. Vorticella : Bentuk
lonceng
4. Stentor : Bentuk
terompet
5. Paramecium
6. Suctoria
7. Didinum
8. Stylonichia
§ Sporozoa :
1. Tidak memiliki alat
gerak
2. Toxoplasma gondii :
Tokso pada janin
3. Plasmodium :
§ Falcivarum : Tropika (1 x 24
jam)
§ Vivax : Tertiana (2 x 24 jam)
§ Malariae dan ovale : Guartana
(3 x 24 jam)
4. Reproduksi vegetatif :
Pembelahan biner
5. Reproduksi generatif :
Pembentukan gamet dilanjutkan dengan penyatuan gamet jantan & betina
13. Peran protozoa dalam
kehidupan manusia :
§ Menguntungkan :
1. Foraminifera, cangkang,
atau kerangkanya merupakan petunjuk dalam pencarian sumber daya minyak, gas
alam dan mineral
2. Radiolaria, kerangkanya
jika mengendap di dasar laut menjadi tanah radiolaria
§ Merugikan :
1. Entamoeba histolytica :
Diare
2. Trypanosoma brucei :
Penyakit tidur di Afrika
3. Leishmania : Penyakit
kala-azar
4. Trichomonas vaginalis :
Parasit, pada alat kelamin wanita dan saluran kelamin laki-laki
5. Toxoplasma gondii :
Toksoplasmosis
6. Plasmodium : Penyakit
malaria
Protista yang menyerupai tumbuhan :
1. Ganggang uniseluler ada
yang hidup soliter dan ada yang hidup berkoloni
2. Ganggang multiseluler
ada yang berbentuk benang/lembaran
3. Struktur yang tidak
dapat dibedakan antara akar, batang, dan daun disebut talus
4. Eukariotik, memiliki
kloroplas (organel yang mengandung zat warna (pigmen) yang digunakan untuk
berfotosintesis
5. Pigmen dalam kloroplas
berfungsi menyerap energi cahaya matahari yang berguna untuk proses
fotosintesis. Pigmen utama fotosintesis adalah klorofil
6. Pigmen tambahan :
karoten dan fikobilin
7. Pirenoid berfungsi
sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan pada sema jenis ganggang
8. Organisme autotrof,
berperan sebagai produsen
9. Beberapa jenis ganggang
yang berbentuk talus, reproduksi : Metagenensis (pergiliran keturunan).
Metagenesis terjadi antara generasi penghasil spora (sporofit/vegetatif) dan
generasi penghasil gamet (gametofit/generatif)
10. Cara reproduksi pada
ganggang :
1. Isogami : Penyatuan 2
gamet yang berbeda jenis namun memiliki bentuk dan ukuran sama
2. Anisogami : Penyatuan 2
gamet yang berbeda jenis, memiliki bentuk sama namun ukuran berbeda
3. Oogami : Penyatuan 2
gamet yang berbeda bentuk dan ukuran
Reproduksi aseksual : Pembelahan biner (ganggang uniseluler),
fragmentasi (ganggan multiseluler berbentuk filamen dan talus), dan pembentukan
spora (ganggang uniseluler maupun ganggang multiseluler)
Reproduksi seksual : Penyatuan 2 gamet yang berbeda jenis
Klasifikasi ganggang :
§ Euglenoid (euglenophyta) :
1. Memiliki pigmen merah
(fikobilin)
2. Mendeteksi dan bergerak
menuju cahaya
3. Uniseluler, tidak
memiliki dinding sel
4. Reproduksi aseksual :
Pembelahan biner
5. Contoh : Euglena
§ Ganggan keemasan (chrysophyta)
:
1. Pigmen dominan :
Santofil (keemasan)
2. Uniseluler soliter (co
: Ochromonas)
3. Multiseluler (co :
Vaucheria)
4. Dinding sel mengandung
hemiselulosa, silika, dan pektin
5. Reproduksi aseksual :
Pembelahan biner & pembentukan spora
6. Reproduksi seksual :
Penyatuan 2 jenis gamet
7. Contohnya :
Navicula,Synura, dan Mischococcus
§ Ganggang api
(pyrrophyta/dinoflagellata) :
1. Mampu berpendar
2. Menyebabkan timbulnya
red tide yang menghasilkan toksin (racun) yang dapat membunuh ikan & hewan laut
disekitarnya. Pada manusia dapat menimbulkan kerusakan otak pada manusia yang
memakan makanan laut yang tercemar toksin tersebut
3. Pigmen : Klorofil a dan
c, santofil, dinosantin, dan fikobilin
4. Hanya hidup di laut dan
dikenal sebagai produsen utama fitoplankton laut
5. Reproduksi aseksual :
Pembelahan biner
6. Contoh : Gymnodinium
breve, Gambierdiscus toxicus, Gonyaulax, Noctiluca scintillans
§ Ganggan hijau (chlorophyta) :
1. Pigmen dominan :
Klorofil a dan b
2. Multiseluler,
uniseluler
3. Hidup di air tawar
4. Contohnya : Ulva,
Chlorella, Chlorococcum, Chlamydomonas, Volvox, Gonium dll
5. Reproduksi aseksual :
Membelah diri, pembentukan spora, dan fragmentasi
§ Ganggang coklat (phaeophyta) :
1. Pigmen dominan :
Fukosantin
2. Cadangan makanan
disimpan dalam laminarin
3. Reproduksi aseksual :
Fragmentasi
4. Reproduksi seksual :
Isogami, anisogami, dan oogami
5. Contohnya : Sargassum,
Laminaria, Turbinaria, fucus vesiculosus, Macrocystis, Nereocystis, dan
Hormosira
§ Ganggang merah (rhodophyta) :
1. Pigmen dominan :
Fikoeritrin
2. Cadangan makanan :
Tepung florid
3. Reproduksi aseksual :
Spora
4. Reproduksi seksual :
Oogami
5. Contoh : Euchema
spinosum, Gelidium robustum, Chondrus crispus, Gigartina mammilosa, Gracillaria
verrucosa dll
Manfaat
gangang bagi manusia :
§ Chlorella, Suplemen bergizi
tinggi
§ Ulva, Caulerpa, dan
Enteromorpha, Sumber makanan berupa sayur
§ Ganggang merah, penghasil
gelatin untuk pembuatan agar-agar
§ Ganggang keemasan, bahan
peledak, bahan penggosok
§ Ganggan coklat, Pupuk
pertanian
§ Laminaria digitalis, Penghasil
yodium untuk obat penyakit gondok
§ Macrocystis dan Laminaria,
Penghasil asam alginat
BAB 6
FUNGI (JAMUR)
Ciri-ciri jamur :
1. Eukariotik yang
memiliki dinding sel
2. Tidak memiliki klorofil
3. Makanannya berupa bahan
organik yang diperoleh dari lingkungannya, baik dari mahkluk hidup lain atau
dari sisa mahkluk hidup
4. Dinding sel tersusun
dari kitin
5. Beberapa memiliki zat
warna, seperti Amanita muscaria
6. Jamur multiseluler
memiliki sel-sel memanjang berupa benang-benang (hifa)
7. Hifa pada jenis jamur
tertentu memiliki sekat antar-sel yang disebut septum
8. Hifa tanpa sekat : Hifa
senositik
9. Hifa jamur
bercabang-cabang dan berjalin membentuk miselium
10. Miselium vegetatif :
Menyerap makanan
11. Miselium generatif : Alat
reproduksi, menghasilkan spora
12. Melakukan pencernaan
secara ekstraseluler atau di luar tubuh jamur
13. Bersifat heterotrof
Berdasarkan cara memperoleh makanannya :
1. Saprofit : Memperoleh
zat organik dari sisa-sisa organisme mati dan bahan tak hidup. Sebagai pengurai
(dekomposer) utama
2. Parasit : Memperoleh
zat organik dari organisme hidup lain. Merugikan organisme inangnya karena
dapat menyebabkan penyakit
3. Simbiosis mutualisme :
Hidup saling menguntungkan dengan organisme lain. Contohnya : Jamur
bersimbiosis dengan ganggang hijau biru membentuk lumut kerak dan jamur yang
bersimbiosis dengan akar tanaman tingkat tinggi membentuk mikoriza
Habitatnya :
1. Tempat basah/lembab di
daratan
2. Organisme/sisa-sisa
organisme di laut/air tawar
3. Lingkungan asam
4. Konsentrasi gula tinggi
Reproduksi aseksual :
1. Pembentukan
kuncup/tunas pada jamur uniseluler
2. Pemutusan benang hifa (fragmentasi miselium)
pada jamur uniseluler
3. Pembentukan spora
aseksual (spora vegetatif) pada jamur multiseluler. Spora aseksual berupa :
§ Sporangiospora : Dihasilkan
dari pembelahan mitosis sel dalam kotak spora (sporangium) yang terdapat pada
ujung sporangiofor (struktur yang mendudukung sporangiofor)
§ Konidiospora : Dihasilkan dari
pembelahan mitosis sel pada ujung konidiofor (penudukung konidia)
Reproduksi seksual : Pembentukan spora seksual yang dihasilkan secara
singami (penyatuan sel/hifa yang berbeda jenis)
Klasifikasi berdasarkan cara reproduksi seksualnya :
a) Zigomycota :
§ Hifa tak bersekat
§ Hifa berdiferensiasi membentuk
sporangium
§ Alat reproduksi seksual :
Zigosporangium yang berdinding tebal dan bewarna kehitaman
§ Tidak memiliki tubuh buah
§ Habitatnya :
1. Merupakan jamur
terestrial (daratan)
2. Saprofit pada
makanan/pada sisa tumbuhan dan hewan
3. Parasit pada manusia
dan tumbuhan
4. Bersimbiosis saling
menguntungkan dengan organisme lain
§ Reproduksi aseksualnya :
Fragmentasi miselium atau pembentukan spora aseksual (spora vegetatif) yang
dihasilkan oleh sporangium
§ Peranannya :
1. Rhizopus oryzae :
Pembuatan tempe
2. Mucor javanicus :
Pembuatan tape
3. Rhizopus stolonifer,
Rhizopus nigricans, Mucor mucedo, Pilobolus : Pengurai saproba sisa
organisme/bahan yang terbuat dari produk organism
b) Ascomycota :
§ Sebagian besar multiseluler,
uniseluler (Saccaromyces cerevisiae)
§ Yang multiseluler hifanya
bersekat
§ Alat reproduksi aseksualnya :
Hifa yang berdiferensiasi membentuk konidiofor
§ Alat reproduksi seksualnya :
Askus
§ Tubuh buah pada Ascomycota :
Askokarp
§ Peranannya :
§ Saccharomyces cerevisiae :
Pembuatan roti dan minuman beralkohol (mengubah gula menjadi alkohol (etanol)
dan karbon dioksida)
§ Saccharomyces ellipsoideus :
Pembuatan wine dari buah anggur
§ Saccharomyces tuac : Pembuatan
tuak dari air nira
§ Neurospora crassa : Oncom
§ Morchella esculenta dan
Sarcoscypha coccinea : Tubuh buahnya dapat dimakan
§ Penicillium notatum dan
Penicillium chrysogenum : Antibiotik
§ Penicillium camembertz dan
Penicillium roqueforti : Keju
c) Basidiomycota :
§ Jamur multiseluler hifanya
bersekat
§ Tubuh buah pada Basidiomycota
: Basidiokarp
§ Alat reproduksi seksualnya :
Basidiospora
§ Reproduksi aseksualnya :
Membentuk spora konidia
§ Peranannya :
- Jamur kuping
(Auricularia polytricha), jamur merang (Volvariella volvacea), dan jamur
shitake (Lentinula edodes) : Dapat dimakan tubuh buahnya
- Jamur kayu (Ganoderma)
: Obat/makanan suplemen
Yang merugikan :
- Jamur karat (Puccinia
graminis) : Parasit pada daun tanaman pertanian
- Punnicinia arachidis :
Parasit pada tanaman kacang
- Ustilago maydis :
Parasit pada jagung
- Amanita ocreata dan
Amanita phalloides : Beracun dan mematikan bila dimakan
- Amanita muscaria :
Menyebabkan halusinasi bila dimakan
d) Deuteromycetes :
§ Bukan kelompok jamur
sebenarnya dalam klasifikasi jamur
§ Setiap jenis jamur sudah
diidentifikasi tetapi belum diketahui reproduksi seksualnya dikelompokkan dalam
deuteromycetes (jamur tidak sempurna)
§ Jika cara reproduksi suatu
jenis jamur Deuteromycetes diketahui, jamur tersebut akan dikelompokkan ulang
menjadi anggota salah satu divisi jamur Zygomycota, Ascomycota, atau
Basidiomycota
Lumut kerak :
1. Bentuk kehidupan saling
menguntungkan antara jamur dan organisme fotosintetik
2. jamur dalam lumut kerak
umumnya adalah Ascomycota dan Basidiomycota, sedangkan organisme
fotosintetiknya adalah Cyanobacteria/ganggan hijau uniseluler
3. Jamur memperoleh hasil
fotosintesis dari Cyanobacteria
4. Jamur bertugas menjaga
ketersediaan air bagi Cyanobacteria
5. Cyanobacteria
memperoleh nutrien untuk fotosintesis yang diserap oleh jamur dari lingkungan
6. Reproduksi aseksual :
Fragmentasi badan vegetatif (talus) atau dengan soredia
7. Reproduksi seksualnya : Jika yang
bersimbiosis adalah Ascomycota dan Basidiomycota yang menghasilkan askospora
dan basidiospora
Mikoriza :
1. Simbiosis mutualisme
antara jamur dan akar tumbuhan tingkat tinggi
2. Jamur memperoleh
senyawa organik
3. Tumbuhan memperoleh air
dan mineral (terutama fosfor) yang diserap oleh jamur dari dalam tanah, jamur
juga menyediakan hormon pertumbuhan tertentu yang melindungi akar tumbuhan
terhadap infeksi mikroorganisme
Sumber : http://mr-firdaus.blogspot.com/2013/10/rangkuman-biologi-kelas-x-semester-1.html