Minggu, 18 Oktober 2020

HORTIKULTURA

 

HORTIKULTURA

 

Hortikultura ini merupakan cabang ilmu yang membahas mengenai pertanian yang meliputi tanaman buah, sayur, serta juga tanaman hias tentunya. kata holtikultra ini berasal dari bahasa latin yaitu hortus yang memiliki arti kebun/taman serta untuk colere memiliki arti untuk budidaya/menumbuhkan. Sebagai istilah yang pada umumnya, mencakup keseluruhan dari pembahasan tentang pengelolaan taman, namun juga penggunaan biasa menjurus diproduksi komersial intensif. perihal skala berbeda jauh antara berkebun rumah tangga serta juga pertanian di lapangan. walaupun begitu seluruh macam budidaya tersebut mempunyai kaitan dibidang keilmuannya.

 Sejarah Hortikutura di Indonesia

  1. Pada awalnya kehadiran buah serta sayur tumbuh liar itu tanpa banyak campur tangan manusia
  2. Setelah itu bersama dengan masuk serta menetapnya orang dari Eropa ke Indonesia , maka kemudian di kembangkan sayuran dataran tinggi seperti (kentang ,Tomat, kentang ,wortel ,kubis , dll) serta juga bunga khas Eropa seperti (gladiola ,anyelir ,mawar ,serta gelbera)
  3. Pengembangan tersebut kemudian berlangsung pada beberapa wilayah seperti Sulawesi SelatanBandung ,Semarang , Malang ,Wonosobo , Yokyakarta , Tengger ,  Bali dan Karo.
  4. Sementara itu , tidak banyak buah buahan subtropics itu m,asuk ke Indonesia , kecuali kesemek.
  5. Pada masa itu , para hebat bangsa belanda itu sudah mulai mempelajarinya mengenai syarat-syarat ekologi tanaman buah buahan Indonesia.
  6. Setelah kemerdekaan ,pola pengembangan tanaman holtikultura tersebut juga masih melanjutkan cara belanda serta tidak banyak kemajuan yang di capai ,sementara itu terdapat juga peningkatan impor buah , sampai pada akhirnya peningkatan pendapatan perkapita(ekspor minyak).
  7. Sebelum tahun 1981 pembinaan serta pengembangan pertanian di Indonesia itu lebih di fokuskan pada tanaman pangan.Lalu kemudian ditahun 1981 barulah di sadari pemerintah , sehinga setelah itu di keluarkan kebijakan megnenai pembatasan impor buh buahan.Kebijakan tersebut bersaman dengan meningkatkan apresiasi terhadap buah tropis seperti(mangis , alpukat ,managa ,nanas serta juga rambutan) di Eropa serta pada Negara maju.

 Perbedaan Tanaman Hortikultura Dengan Perkebunan

Perbedaan antara hortikultura serta perkebunan ialah pada tanaman hortikultura hasil dari bercocok tanamnya bisa atau dapat dimanfaatkan dengan secara langsung, sedangkan apabila pada perkebunan hasilnya itu melalui tahap produksi kembali atau pun kemudian di olah lagi supaya bisa atau dapat dimanfaatkan, tanaman perkebunan misalnya seperti , karet,kopi, teh, kakao serta sebagainya.

 

Manfaat dan Fungsi Hortikultura



Hortikultura ini mempunyai manfaat bagi kesehatan tubuh apabila di gunakan atau juga dimanfaatkan untuk konsumsi seperti misalnya sayuran atau juga buah-buahan serta juga di dalam mendongkrak perekonomian.

  1. Tanaman Holtikultura ini mempunyai manfaat yang baik terutama bagi perekonomian disebabkan karna bisa atau dapat meningkatakan perekonomian di indonesia sampai luar negri.
  2. Menambah apresiasi bagi komoditas obat obatan serta juga sandang pangan

 

Manfaat dalam Perekonomian

Tanaman Hortikultura ini memiliki atau mempunyai nilai jual yang sangat bagus serta juga terbilang setara dengan usaha yang dilakukan di dalam meningkatkan hasil dari pertanian serta juga dapat atau bisa menambah devisa negara indonesia disebabkan karna tiap-tiap negara itu mempunyai persaingan di dalam meraih produk unggulan pada bidang pertanian.

 

Manfaat dalam Masyarakat

Hortikultura ini juga memberikan manfaat bagi masyrakat di dalam penyediaan makanan sehat serta bermanfaat bagi penghilang stres atau pun juga kepenatan pada saat berada di areal perkotaan disebabkan karna dengan adanya tanaman Hortikultura tersebut bisa atau dapat melihat sesuatu yang alami serta menyejukan.

 

Tahapan Budidaya Hortikultura

 

Membudidayakan tanaman Hortikultura ini tentu juga mempunyai/memiliki beberapa tahapan serta juga persiapan tentunya, diantaranya sebagai berikut :

1. Persiapan lahan

Merupakan Tahap awal dari proses budidaya Hortikultura ialah sebagai hal yang terpenting disebabkan karna tanaman yang dihasilkan itu akan bergantung pada :

  1. Jenis tanaman yang kemudian akan di kembangankan, dari ukuran tanaman tersebut, serta juga usia memanennya itu haruslah di ketahui.
  2. Teknik atau pun cara didalam budidaya apa yang kemudian akan dilakukan, apakah dengan menggunakan sistem hidroponik, organik atau justru dengan teknik konvensional.
  3. Luas Bidang tanah atau juga lahan yang akan kemudian dipakai
  4. Persiapan lahan terdapat dapat atau bisa juga menggunakan cara yang moderen atau juga dengan konvensional, tentu saja terdapat kelebihan serta kekurangannya.

 

2. Proses Pembibitan

Pembibitan dilakukan pada saat ingin mendapatkan tanaman yang kemudian akan dibudidayakan biasanya disebut dengan perbanyakan tanaman. memperbanyak tanaman tersebut mempunyai 2 cara diantaranya generatif dan vegetatif, generatif ini dilakukan dengan penggunaan biji serta untuk vegetatif  itudilakukan dengan tangan manusia

 

3. Penanaman Bibit

apabila pada proses pembibitan tersebut sudah selesai maka langkah selanjutnya ialah penanaman baiknya penanamanan tersebut dilakukan di pagi hari atau juga disore hari pada saat terik matahari itu tidak terlalu panas.

 

4.Pemeliharaan Tanaman

Peliharaan yang dilakukan ditanaman Hortikultura ini juga haruslah lebih ekstra serta membutuhkan perhatian lebih yakni di dalam hal seperti pemupukan, penyiangan serta juga mecegah serangan hama penyakit, tentunya hal ini berbeda tanaman akan berbeda juga cara pemeliharaannya.

 

5. Panen

Proses terakhir yang kemudian dinantikan oleh seorang petani, yang mana hasil panen itu sesuai dengan apa jenis tanamannya bisa saja berupa seperti umbi, buah, daun serta lain lain.

 

Klasifikasi Hortikultura

 

Tanaman Hortikuktura ini juga sangat banyak jenis nya terutama seperti negara indonesia diantaranya terdapat banyak sayuran, daun, buah serta tanaman hias penjelasannya sebagai berikut:

  

1. Tanaman Sayur (Olerikultura)




Tanaman yang pertama akan kita bahasa adalah ini ialah olerikultura atau tanaman sayur. tanaman tersebut sangat mudah kita jumpai dikehidupan kita sehari-hari disebabkan karna kita gunakan sebagai konsumsi. tanaman sayuran ini terbagi menjadi 2 macam diantaranya sayuran tanam musiman serta sayuran tanam tahunan.

Terdapat dua kelompok yakni

 

1.Klasifikasi botani

Klasifikasi tanaman botani ini tidak ubahnya menyerupai seperti tanaman-tanaman lain pada umumnya. Gambaran umum mengenai pembagian terstruktur botani tanaman sayuran diantaranya sebagai berikut :

Divisi:

  1. Alga dan jamur (Thallophyta)
  2. Lumut dan kerakap (Bryophyta)
  3. Paku-pakuan (Pterydophyta)
  4. Tumbuhan berbiji (Spermatophyta)

 

B. Klasifikasi bab yang dikonsumsi

1) Sayuran akar:

  1. Pembesaran akar tunggang , misalnya seperti lobak(raphanus sativus) ,wortel (Daucus carota) ,dan bit gula (beta vulgaris).
  2. Pembesaran akar lateral , misalnya singkong (manihot esculenta) serta ubi jalar (ipomoea batatas).

2) Sayuran batang

  1. Batang atas tanah serta tidak berpati , misalnya ialah seperti kohlrabi (brassica oleracea grup gongylodes) serta asparagus (asparagus sp).
  2. Batang bawah tanah serta berpati , misalnya ialah seperti talas (colocasia esculenta), kentang (solanum tuberosum) , dan yautia (xanthosola saggitifolium).

3) Sayuran daun

  1. Kelompok bawang (yang dikonsumsi merupakan bab bawang daun) misalnya ialah seperti bawang Bombay (Allium cepa grup Aggregatum), bawang merah (Allium cepa)  , dan bawang putih (Allium sativum).
  2. Kelompok berdaun lebar

Dikonsumsi yakni sebagai lalapan ,misalnya ialah seperti kubis (Brassica oleracea grup Capitata), selada (lactuca sativa) serta seledri besar (Apium graveolens).

  1. Dikonsumsi setelah dimasak (termasuk itu batangnya yang lunak) , misalnya seperti bayam

4) Sayuran buah

  1. Buah muda , misalnya ialah seperti timun (Cucumis sativus ,) aneka macam jenis dari kacang-kacangan menyerupai seperti kacang kapri (Pisum sativum) serta juga terong (Solanum melongena)
  2. Buah cukup umur , misalnya dari family cucurbitaceae yakni (labu siam ,  gambas, timun ) serta juga dari family Solanaceae (tomat ,cabai)

5) Sayuran bunga atau juga tunas bunga muda , misalnya seperti kubis bunga serta brokoli.
6) Jamur (mushroom) ubu menyerupai jamur kuping , jamur merang , jamur kayu.

 

2.Tanaman Buah (FurtiKultur)




Tanaman yang selanjutnya ini ialah tanaman yang menghasilkan buah serta  di dalam menanamnya terdapat beberapa hal yang kemudian  perlu diperhatikan.

Dengan berdasarkan jumlah ovari penyusunya , buah tersebut bisa atu dapat di kualifikasikan atas berdasarkan kelompok diantaranya :

1. Buah sederhana berdaging(pericarp atau dinding ovari berdaging)

  1. Tipe bery misalnya seperti buah tomat atau anggur (Vitis vinefera)
  2. Tipe pome , misalnya seperti buah apel (molus domestica)
  3. Tipe drupe misalnya seperti buah zaitun ,peach , chery , dan palum
  4. Tipe hesperedium  seperti misalnya buah jeruk(citrus sp)
  5. Tipe pepo , misalnya seperti buah tanaman yang tergolong family Cucurbitaceae

2. Buah sederhana tidak berdaging ( pericarpenya kering) , yang bisa atau dapat di golongkan menjadi:

Golongan di hiscent (membuka serta juga menyebarkan biji pada pada saat matang , yang dapat atau bisa di kelompokan lagi menjadi:

  1. Tipe legum (polong) , misalnya seperti buah kacang-kacangan.
  2. Tipe policle , misalnya seperti buah eucalyptus sp.
  3. Tipe silique , misalnya seperti buah mustard (brasicia nigra)

Golongan indehiscent (tidak membuka serta tidak menyebarkan biji pada saat matang) yang dapat atau bisa di kelompokan lagi menjadi:

  1. Tipe achene ini misalnya bunga bunga matahari (helianthus anus)
  2. Tipe caryopis (biji-bijian misalnya buah jagung
  3. Tipe nut , misalnya buah hazel nut
  4. Tipe samar misalnya buah mapel

3. Buah agregat , ini merupakan buah yang berasal dari beberapa ovari pada bunga yang sama , baik ovari itu bergrombol atau juga menyebar di 1 resptekel , yang setelah itu menyatu menjadi 1 buah. Contoh buah dari tipe ini misalnya seperti pada tanaman strobery (fragari frasta)

4. Buah majemuk , ini merupakan buah yang berasl dari beberapa ovari dari beberapa bunga , kemudian menyatu menjadi 1 masa. Contoh buah jenis ini misalnya seperti pada tanaman nanas (Anasnas comosus)

 

3. Tanaman Hias (Florikultura)








Tanaman yang satu ini merupakan tanaman bukan untuk di konsumsi namun tetapi hanya untuk dinikmati keunggulan atau keunikan serta juga keindahannya saja ada juga beberapa orang yang menggunakan untuk kemudian di perjual belikan.

1.       Tanaman hias ini adalah bunga untuk pot serta atau bunga potong , misalnya seperti aneka macam jenis krisan (chrysanthemum morifolium) , anggrek (orchidaceae) ,  mawar(rosa sp) , keladi (anthurium andreanum) anyelir (dianthus charyopyllus) , kembang sepatu (hibiscus rosa-sinensis), nanas hias (ananas comosus) ,  dll.
2. Tanaman hias tidak berbunga , ini menyerupai palem kuning(chrysalidocarpus lutesences) , pinus(pinus sp.) camera , lidah buaya ,beringin , suplir ,bambu ,puring ,hanjung dll.
3. Rumput-rumputan , ini menyerupai rumput pait ,rumput gajah , rumput manila , rumput australia dll.


 

4. Tanaman Obat (Biofarmaka)






Tanaman yang mempunyai manfaat serta fungsi di dalam menyembuhkan penyakit atau juga untuk mencegah terjangkitnya penyakit yang biasa kita sebut dengan sebutan tanaman herbal.

 

Ciri Tanaman Hortikultura

 

Adapun ciri atau karakteristik dari tanaman hortikultura ini ialah sebagai berikut :

  1. Cepat sekali rusak atau juga layu disebabkan karna mempunyai kandungan air yang cukup banyak
  2. Mutu atau juga kualitas dari produk nya juga di lihat dari kondisinya apabila segar tentu artinya masih dalam keadaan baik
  3. Harga nya juga dapat dilihat dari kualitas keadaan dari produk nya.
  4. Lebih dominan kandungan vitamin didalam nya apabila dibandingan dengan kandungan karbohidratnya

 

Contoh Tanaman Hortikultura

Dibawah ini merupakan beberapa contoh dari tanaman hortikultura diantaranya

  1. Tanaman Buah : jeruk, rambutan, strawberry, mangga, durian, semangka, dan sawo.
  2. Tanaman Sayuran : kol, tomat, sawi, kacang-kacangan, bayam, dan sebagainya.
  3. Tanaman Hias : anggrek, calathea, mawar, lidah buaya, dan
  4. Tanaman obat : kunyit, jahe, kumis kucing, dan cabe jawa

 

 Sumber : https://pendidikan.co.id/pengertian-hortikultura/



Minggu, 27 September 2020

SOAL "KEANEKARAGAMAN HAYATI"

 

LATIHAN SOAL : KEANEKARAGAMAN HAYATI

 

1.      Adanya ciri-ciri khusus pada setiap Individu mengakibatkan…

a.      jumlah makhluk hidup bertambah banyak

b.      jumlah makhluk hidup didunia tetap.

c.      adanya keanekaragaman individu makhluk hidup

d.      jumlah makhluk hidup di dunia berkurang

e.      terjadinya keseragaman individu

 

2.      Perubahan ukuran dan bentuk makhluk hidup terjadi karena factor lingkungan. Tetapi tidak diturunkan pada generasi berikutnya sering dikenal sebagai…

a.      mutasi 

b.      variasi

c.      metamorfosa

d.      domestikasi

e.      modifikasi

 

3.      Untuk melestarikan SDA hayati ekosistem dilakukan dengan cara…

a.      Penebangan dilakukan jika dibutuhkan mendirikan perumahan

b.      Penebangan hanya boleh dilakukan pohon-pohon besar dan rindang

c.      Penebangan hanya pada tanaman yang dapat berkembang biak dengan cepat

d.      Penebangan hutan dilakukan tidak musim penyerbukan

e.      Menerapkan system TPTI (tebang pilih tanaman Indonesia)

 

4.      Faktor-faktor berikut ini dapat meningkatkan keanekaragaman hayati, kecuali….

a.      klasifikasi

b.      perkawinan antar spesies

c.      adaptasi

d.      interaksi gen dengan lingkungan

e.      domestikasi

 

5.      Keanekaragaman tingkat gen terdapat pada kelompok tanaman….

a.      kelapa, nyiur dan pinang

b.      padi, pisang dan mahoni

c.      papaya, kelapa dan pinang

d.     pisang raja, pisang kapok dan pisang tanduk

e.      palem, mangga dan kelapa

 

6.      Keuntungan yang diperoleh pada perakitan jenis padi bibit unggul yang diharapkan adalah sebagai berikut kecuali…

a.      bulirnya lebat

b.      Rasanya enak

c.      rumpunna banyak

d.     Berumur panjang

e.      tahan terhadap hama

 

7.      Faktor yang mendasari adanya keanekaragaman gen adalah….

a.      kesamaan perangkat atau kerangka dasar penyusunan gen setiap individu

b.     perbedaan susunan perangkat dasar gen tiap-tiap individu

c.      interaksi factor genetic dengan factor lingkungan

d.      variasi antarindividu yang berbeda spesies

e.      jenis dan jumlah gen yang dimiliki setiap individu makhluk hidup

 

8.      Diantara makhluk hidup tersebut dibawah ini yang memiliki jumlah gen paling sedikit adalah…

a.      bakteri

b.      kelinci

c.      jamur

d.      marmot

e.      tumbuhan berbunga

 

9.      Tindakan berikut ini yang tidak termasuk domestikasi yaitu…

a.      berburu hewan liar di hutan

b.      melakukan persilangan ayam kampung dengan ayam hutan

c.      mengoleksi binatang langka

d.      memelihara ayam pedaging dengan kandang rendah

e.      menambah koleksi satwa di kebun binatang

 

10.   Faktor-faktor di bawah ini yang tidak berpengaruh pada keanekaragaman ekosistem di Indonesia yaitu…

a.      variasi iklim

b.     letak astronomi

c.      kondisi geologis

d.      factor kimia  tanah

e.      factor fisik tanah

 

11.   Manfaat keanekaragaman hayati bagi manusia adalah sebagai berikut, kecuali....

a.      sumber hasil pertanian

b.      sumber plasma nutfah

c.      sumber penghasil energy

d.      sumber perikanan

e.      sumber pengairan

 

12.   Keanekaragaman hayati yang menyusun suatu ekosistem, menimbulkan interaksi antar komponennya yang dapat ditunjukkan berupa hubungan dalam, kecuali….

a.      jaringan kehidupan

b.      rantai makanan

b.      makan-dimakan

c.      daur materi

d.     pengambilan energy

 

13.   Salah satu factor penyebab terjadinya keanekara gaman makhluk hidup adalah

a.      persaingan antar individu

b.      tempat hidup yang berbeda-beda

c.      jenis makanan yang bervariasi

d.     penyesuaian diri makhluk hidup

e.      perbedaan tingkah laku antar individu

 

14.   Punahnya spesies dan rusaknya habitat adalah ancaman bagi hilangnya sifat-sifat keanekaragaman makhluk hidup, baik hewan maupun tumbuhan. Untuk mengembalikan kelestarian tersebut, maka perlu dikembangkan…

a.      hutan lindung

b.      reboisasi ekosistem  

c.      observasi ekosistem

d.     konservasi ekosistem

e.      suaka margasatwa

 

15.   Keanekaragaman hayati akan menurun secara cepat dan langsung jika terjadi…

a.      bibit unggul yang ditanam secara monokultur

b.      invansi oleh spesies eksotik

c.      hilang dan terpecahnya habitat

d.      perubahan iklim secara global

e.      pertanian dan perhutanan berwawasan industri

 

16.   Keanekaragaman hayati suatu daerah sangat mempengaruhi keadaan ekonomi penduduk setempat. Aktivitas-aktivitas yang dilakukan, misalnya membuat alkohol dari berbagai jenis tumbuhan penghasil karbohidrat melalui proses fermentasi dan membuat ombak dipantai dapat meningkatkan pendapatan dari sumber…

a.      plasma nutfah dan perikanan

b.      perikanan dan penghasil energy

c.      penghasil energy dan perikanan

d.      perikanan dan plasma nutfah

e.      plasma nutfah dan penghasil energi

 

17.   Faktor-faktor di bawah ini yang tidak mempengaruhi variasi individu makhluk hidup yaitu….

a.      factor fenotip

b.     factor makanan

c.      factor genotip

d.      factor adaptasi

e.      factor lingkungan

 

18.   Penurunan keanekaragaman hayati karena terjadinya eksploitasi SDA secara besar- besaran menggunakan peralatan canggih pada prinsipnya disebabkan oleh....

a.      faktor buatan

b.     faktor aktivitas manusia

c.      penyebab tidak langsung

d.      penyebab secara langsung

e.      faktor alami

 

19.   Keturunan yang terjadi akibat reproduksi seksual mempunyai gabungan sifat dari kedua induknya. Hal ini dimungkinkan karena adanya peristiwa....

a.      rekombinasi

b.      adaptasi

c.      seleksi

d.      mutasi

e.      modifikasi

 

20.   Keanekaragaman cendrung tinggi didalam

a.      hutan hujan tropis

b.      tundra

c.      hutan homogen

d.      taiga

e.      savanna

 

21.   Flora yang tumbuh di negara Malaysia, Indonesia, dan filipina memiliki rumpun tumbuhan sama yang dinamakan...

a.      flora indo-malaya

b.      Flora oriental

c.      flora malesiana

d.      Flora malino

e.      flora autralian

 

22.   Garis Weber dan Garis Wallace membagi Indonesia menjadi 3 wilayah antara lain….

a.      peralihan, australian, neotropis

b.      indonesia bagian timur, tengah dan bara

c.      peralihan, neotropis, dan oriental

d.     Australian, peralihan dan oriental

e.      peralihan, tropis, dan subtropics

 

23.   Interaksi antara suhu, kelembaban, angin altitudinal, latitudinal dan topografi menghasilkan daerah iklim yang luas dinamakan...

a.      biosfer 

b.     bioma

c.      ekosistem

d.      Vegetasi

e.      ekologi

 

24.   Pada ekosistem akuatik, perubahan suhu harian amupun tahunan lebih kecil dibandingkan dengan ekosistem darat karena...

a.      organisme diair tidak tahan pada suhu tinggi

b.      cahaya matahari tidak dapat diabsorpsi oleh air.

c.      air mempunyai jenis panas yang besar

d.     air mempunyai berat jenis yang lebih besar dari pada udara

e.      pada suhu tinggi air akan menguap

 

25.   Penyebaran bioma secara urut berdasarkan Altitudinal dan latitudinal adalah....

a.      gurun-hutan gugur-hutan hujan tropis-savana-taiga-tundra

b.      gurun-padang rumput-hutan gugur-hutan hujan tropis-taiga-tundra

c.      gurun-savana-hutan gugur-hutan hujan tropis-tundra-taiga

d.      gurun-padang rumput-hutan hujan tropis-hutan gugur-tundra-taiga

e.      gurun-savana-hutan hujan tropis-hutan gugur-taiga-tundra

 

26.   Tumbuhan kaktus merupakan ciri khas pada bioma....

a.      gurun 

b.      Sabana

c.      hutan gugur

d.      Taiga

e.      hutan hujan tropis

 

27.   Beruang kutub, srigala kutub, raindeer, caribow, banyak ditemukan dalam bioma

a.      taiga

b.      gurun

c.      tundra

d.      savana

e.      hutan hujan tropis

 

28.   Pada ekosistem laut yang dimaksud dengan komunitas nekton adalah....

a.      memakan plankton

b.      hidup didaerah fotik

c.      berenang bebas

d.      hidup dipermukaan air

e.      menempel dibebatuan

 

29.   Secara berurutan, pembagian bioma air tawar secara fisik sesuai dengan kemampuan penerima cahaya matahari yaitu ...

a.      profundal-litoral-limnetik

b.     litoral-limnetik-profundal

c.      limnetik-profundal-litoral

d.      litoral-profundal-limnetik

e.      profundal-limnetik-litoral

 

30.   Daerah yang mempunyai keanekaragaman hayati tinggi pada bioma laut yaitu ...

a.      batial dan neritik

b.      Batial dan litoral

c.      abisal dan litoral

d.      Abisal dan neritik

e.      neritik dan litoral

 

31.   Pada ekosistem laut, daerah dengan komponen biotik tingkat produsen tertinggi adalah daerah...

a.      abisal

b.      termoklin

c.      batial

d.     Fotik

e.      afotik

 

32.   Suatu hutan didaerah tropis banyak ditumbuhi oleh pohon Sonneratia alba dengan tajuk daun yang rimbun. Ekosistem tadi merupakan....

a.      Hutan bakau 

b.      hutan lindung

c.      hutan gugur

d.      Hutan binaan

e.      hutan hujan tropis

 

33.   Fauna yang terdapat di pulau sulawesi merupakan fauna peralihan antara fauna oriental dan australia. Hal tersebut merupakan pendapat ...

a.      Charles Darwin

b.     Weber

c.      Carolus Linnaeus

d.      Ronald D Good

e.      Alfred Rossel Wallace

 

34.   Tumbuhan yang bersifat efemera banyak ditemukan pada bioma….

a.      hutan hujan tropis

b.      gurun

c.      hutan gugur

d.      Tundra

e.      savana

 

35.   Timbulnya variasi bisa terjadi secara kultivar dan ekotipe. Contoh variasi yang terjadi secara kultivar yaitu.....

a.      kubis kale dan padi atomita 1

b.      jeruk keprok dan jeruk bali

c.      padi pelita dan padi cisadane

d.      sapi madura dan sapi bali

e.      ayam alas dan ayam kampung

 

36.   Berdasarkan energitika dan produktivitas yang paling tepat menduduki taraf trofik terbanyak adalah....

a.      Konsumen Tingkat I

b.     Produsen

c.      Konsumen Tingkat II

d.      Dekoponser

e.      Konsumen Tingkat III

 

37.   Pada daerah pasang surut, organisme berikut yang termasuk bentos adalah...

a.      obelia, hydra, spongia

b.      udang, kepiting, ikan

c.      ikan, keong, kerang

d.     keong, kepiting, kerang

e.      udang, spongia, obelia

 

38.   Tumbuhan yang hidup ditempat kering dan beradaptasi dengan sinar matahari yang terik tergolong tumbuhan....

a.      halofil

b.     adaptif

c.      hidrofit

d.      serofit

e.      higrofit

 

39.   Adaptasi yang dilakukan ikan laut terhadap kadar garam yang tinggi adalah dengan cara....

a.      banyak minum, banyak gerak dan banyak urin

b.     banyak minum, sedikit urin

c.      sedikit minum, banyak urin

d.      sedikit minum, sedikit urin

e.      banyak minum, banyak urin

 

40.   Mengapa sistem pertanian dapat mengancam keanekaragaman hayati...

a.      pemupukan berlebihan mematikan hewan

b.      penggunaan pestisida mematikan hewan

c.      sawah biasanya bersifat monokultur

d.      penggunaan pestisida mematikan tumbuhan

e.      pemupukan berlebihan mematikan tumbuhan

Rabu, 02 September 2020

HIDROPONIK

1.      SEJARAH HIDROPONIK

 

Menurut literatur, bertanam secara hidroponik telah dimulai ribuan tahun yang lalu. Diceritakan ada tanaman gantung di Babilon dan tanaman terapung di vina yang bisa disebut sebagai contoh hidroponik. Lebih lanjut diceritakan pula di Mesir, India dan Cina, manusia purba sudah kerap menggunakan larutan pupuk organic untuk memupuk semangka, mentimun dan sayuran lainnya dalam bedengan pasir ditepi sungai. Cara bertanam seperti ini kemudian disebut riverbed cultivation.

Ketika ahli patologis tanaman menggunakan nutrient khusus untuk media tanam muncullah istilah nutria culture. Setelah itu bermunculanlah istilah water culture, solution culture dan gravel bed culture untuk menyebut hasil percobaan mereka menanam sesuatu tanmpa menggunakan tanah sebagai medianya. Terakhir pada tahun 1936 istilah hidroponik lahir. Istilah ini diberikan untuk hasil dari DR. WF. Gericke, seorang agronomis dari Universitas California, USA, berupa tanaman tomat setinggi 3 meter yang penuh buah dan ditanam dalam bak berisi mineral hasil uji cobanya. Sejak itu, hidroponik yang berarti hydros adalah air dan ponics untuk menyebut pengerjaan atau bercocok tanam, dinomatkan untuk menyebut segala aktivitas bercocok tanam tanpa menggunakan tanah sebagai tempat tumbuhnya.

Penemuan Gericke ini menjadi sensasi pada saat itu. Foto dan riwayat kerjanya menjadi headline surat kabar, bahkan ia sempat dinobatkan menjadi orang berjasa abad 20. Sejak itu, hidroponik tidak hanya batas skala laboratorium, tetapi dengan teknik yang sederhana dapat diterapkan oleh siapa saja termasuk ibu rumah tangga. Jepang yang kalah dari sekutu dan tanahnya tandus akibat bom atom, pada tahun 1950 secara gencar menerapkan hidroponik kemudian Negara


lain seperti Irak, Bahrain dan Negara-negara penghasil minyak yang tanahnya berupa gurun pasir dan tandus pun ikut menepkan hidroponik (Pinus, 2006)

 

 

2.      HIDROPONIK

 

Hydroponic terdiri dari dua kata yaitu Hydro dan Phonos/Phonic. Hydro berarti air, sedangkan Phonos/Phonic berarti kerja.

Dengan demikian pada teknik hidroponik yang bekerja di dalam mengendalikan pertumbuhan dan perkembangan tanaman adalah air (air yang mengandung nutrisi khusus).

Hidroponik adalah lahan budidaya pertanian tanpa menggunakan media tanah, sehingga hidroponik merupakan aktivitas pertanian yang dijalankan dengan menggunakan air sebagai medium untuk menggantikan tanah. Sehingga sistem bercocok tanam secara hidroponik dapat memanfaatkan lahan yang sempit. Pertanian dengan menggunakan sistem hidroponik memang tidak memerlukan lahan yang luas dalam pelaksanaannya, tetapi dalam bisnis pertanian hidroponik hanya layak dipertimbangkan mengingat dapat dilakukan di pekarangan rumah,atap rumah maupun lahan lainnya (Tiya Apriyani, 2018).

Hidroponik merupakan salah satu sistem budidaya yang populer dikalangan masyarakat khususnya di daerah perkotaan, karena sistem budidaya ini tidak menggunakan tanah sebagai media tanamnya dan hanya menambahkan nutrisi hara untuk pertumbuhannya. Selain itu tidak memerlukan lahan yang luas, sehingga dapat dilakukan diperkarangan atau diteras rumah. Tanaman yang dibudidayakan dengan sistem hidroponik antara lain buah dan sayuran (tanaman anual).

Hidroponik adalah sistem budidaya yang mengandalkan air atau bercocok tanam tanpa tanah. Pada dasarnya bertanam secara hidroponik memiliki banyak


keunggulan dibandingkan dengan bertanam dengan media lainnya, selain dapat dilakukan di lahan yang terbatas dan ramah lingkungan terdapat banyak keunggulan lain (Wulansari, 2015).



 

      3. Jenis Tanaman Sayur yang Biasa Ditanam dengan Menggunakan Sistem Hidroponik

Hidroponik merupakan budidaya tanaman yang memanfaatkan air sebagai larutan nutrisinya dan tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam atau soilless. Tanaman yang telah dibudidayakan dengan sistem ini antara lain buah dan sayuran (tanaman semusim) seperti strawbery, kangkung, kangkung, pakchoy, selada, tomat, sawi, dll.

 

4.      KEUNTUNGAN HIDROPONIK

 

Bertanam secara hidroponik dapat berkembang dengan cepat karena cara ini mempunyai banyak kelebihan. Kelebihan yang utama adalah keberhasilan tanaman untuk tumbuh dan berproduksi lebih terjamin. Selain itu, kelebihan lainnya sebagai berikut:

a.       Perawatan lebih praktis serta gangguan hama lebih terkontrol

 

b.      Pemakaian pupuk lebih hemat (efisien)

 

c.       Tanaman yang mati lebih mudah diganti dengan tanaman yang baru

 

d.      Tidak membutuhkan banyak tenaga kasar karena metode kerja lebih hemat dan memiliki standardisasi

e.       Tanaman dapat tumbuh lebih pesat dan dengan keadaan yang tidak kotor dan rusak.

f.       Hasil produksi lebih kontinu dan lebih tinggi dibandingkan dengan penanaman di tanah

g.      Harga jual produksi hidroponik lebih tinggi dari produk non hidroponik.

 

h.      Beberapa jenis tanaman bisa dibudidayakan diluar musim

 

i.        Tidak ada resiko kebanjiran, erosi, kekeringan atau ketergantungan pada kondisi alam.

j.     Tanaman hidroponik dapat dilakukan pada lahan atau ruang yang terbatas, misalnya atap, dapur atau garasi (Pinus, 2006)

Dapat disimpulkan bahwa bercocok tanam tanpa tanah memberikan keuntungan yang lebih besar, terutama bagi penduduk perkotaan yang memiliki lahan sempit atau gersang. Cara ini memberikan nilai plus dalam menciptakan penghijauan di tempat-tempat yang tidak memungkinkan lagi ditanam pohon dengan media tanah.

 

5.      MEDIA TANAM

 

Dalam bercocok tanam hidroponik membutuhkan media tanam. Media tanam dalam bercocok tanam hidroponik juga bermacam-macam, disesuaikan dengan jenis tanaman dan instalasi hidroponik yang digunakan. Menurut (Moesa, 2016) ada beberapa jenis media tanam yang biasa digunakan, diantaranya sebagai berikut:

a.      Rockwool

 

Rockwool merupaka jenis media tanam yang paling banyak digunakan karena media tanam rockwool dapat digunakan sebagai media tanam dari proses penyemaian benih tanaman sampai pembesaran tanpa harus pemindahan ke media tanam yang berbeda sehingga dapat meminimalisir kerusakan bibit. Rockwool biasanya banyak digunakan untuk membudidayakan sayuran yang memiliki jangka panen yang tidak terlalu lama.

b.      Sekam bakar

 

Sekam bakar merupakan media tanam yang dapat digunakan untuk membudidayakan sayuran buah tidak hanya sayuran daun saja. Media tanam sekam bakar tidak membebani akar tanaman karena ringan sehingga tanaman dapat tumbuh secara bebas dan leluasa.

c.       Cocopeat

 

Cocopeat salah satu jenis media tanam yang dibuat dari sabut kelapa yang dihancurkan sampai sabut kelapa tersebut menjadi halus. Media tanam ini juga banyak digunakan untuk menanam aneka jenis tanaman karena memiliki daya serap air yang tinggi, ringan, bisa disterilkan sehingga tanaman bebas dari bibit penyakit.

d.      Kompos

 

Kompos merukapan salah satu media tanam yang jarang digunakan dalam budidaya tanaman. Bisanya kompos yang digunakan adalah kompos yang berasal dari pupuk kandang dan hasil pembusukan dedaunan.

Menurut teori di atas, disimpulkan bahwa media tanam yang digunakan dalam pembudidayaan tanaman hidroponik disesuaikan dengan jenis tanaman yang akan ditanam karena jenis media tanam yang digunakan sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman sehingga tanaman dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.

 

6.      KRITERIA PEMILIHAN MEDIA TANAM

 

Sebelum melakukan proses penanaman terlebih dahulu kita harus mengetahui kriteria media tanam yang sesuai.

Menurut (Alviani, 2015) media tanam yang bagus harus memiliki kriteria sebagai media yaitu :

1.      tidak mempengaruhi kandungan nutrisi,

2.      tidak menyumbat sistem pengairan

3.      mempunyai pori-pori yang baik.

Selain itu bercocok tanam hidroponik juga perlu memperhatikan empat elemen penting sebagai faktor penentu keberhasilan yaitu :

1.      konsentrasi unsur hara terlarut,

2.      jumlah oksigen terlarut,

3.      cahaya matahari dan

4.      tingkat keasaman larutan (PH).

Dalam penggunaan media tanam harus memperhatikan beberapa aspek supaya tanaman bisa tumbuh dan berkembang dengan baik diantaranya ketersediaan air, oksigen dan zat hara selain itu media tanam yang digunakan tidak boleh mengandung zat yang beracun yang dapat membahayakan tanaman (Moesa, 2016:19).

Kriteria pemilihan media tanam harus disesuaikan dengan jenis tanaman yang akan ditanam supaya tanaman bisa tumbuh dan berkembang dengan baik serta harus memperhatikan elemen penting sebagai faktor penentu keberhasilan tanaman serta menghindari penggunaan media tanam yang mengandung zat beracun sehingga dapat membahayakan tanaman.

 

 

 

7.      CARA BERCOCOK TANAM HIDROPONIK

 

Banyak cara atau teknik yang dapat dilakukan untuk bercocok tanam hidroponik mulai dari yang sederhana hingga yang terbilang caggih. Menurut (Moesa, 2016) sistem hidroponik yang saat ini umum diterapkan baik oleh hobiis maupun pebisnis sayuran hidroponik, sebagai berikut:

a.       Wick System (Sistem Sumbu)

 

Wick system termasuk kedalam sistem hidroponik yang terbilang paling sederhana karena sifatnya yang statis (tanpa adanya aliran air dan nutrisi). Sistem ini banyak digemari dan dipakai oleh pemula karena kemudahan dalam instalasinya. Prinsip utama dari sistem sumbu adalah adanya aliran nutrisi dari wadah penampung nutrisi ke akar tanaman menggunakan prinsip kapilaritas sehingga akar tanaman dapat menyerap nutrisi.

Hidroponik wick system juga dapat menggunakan barang-barang bekas yang ada dirumah seperti, gelas mineral bekas minuman yang dipotong menjadi dua, selain botol plastic bekas wadah penampung nutrisi juga dapat menggunakan boks Styrofoam, ember baskom, ataupun wadah plastik berbentuk kotak.

Kelemahan sistem ini yaitu harus ada perlakuan mengaduk larutan nutrisi untuk memunculkan oksigen terlarut dalam menjaga agar nutrisi tidak mengendap di dasar tanah.

b.      Water Culture System (Sistem Rakit Apung)

 

Sistem rakit apung ini memiliki prinsip akar tanaman yang terapung didalam larutan nutrisi sehingga setiap saat dapat menyerap nutrisi. Sistem ini juga memiliki kesamaan instalsi seperti pada sistem sumbu, yaitu bisa dibuat sederhana dan statis tanpa aliran nutrisi.

Perbedaannya yaitu pada sistem sumbu akar tidak menyentuh langsung larutan nutrisi, sedangkan akar pada sistem rakit apung bersentuhan langsung dengan nutrisi. Sistem ini juga dapat dibuat menggunakan barang-barang yang sederhana dan memanfaatkan barang-barang bekas serta biaya pembuatan murah dan mudah dalam pembuatan instalasi.

c.       Sistem NFT (Nutrient Film Technique)

 

NFT merupakan kepanjangan dari Nutrient Film Technique , konsep dasar sistem ini adalah mengalirkan nutrisi hidroponik ke akar tanaman secara tipis (film). Tujuan dari pengaliran secara tipis ini adalah supaya akar tanaman bisa memperoleh asupan Air, Oksigen dan Nutrisi yang cukup

Sistem NFT biasanya menggunakan instalasi berupa pipa paralon sebagai wadah aliran nutrisi dan netpot atau gelas plastik bekas air mineral sebagai wadah media tanam dan bibit. Bentuk instalasi siste NFT bisa horizontal ataupun bertingkat. Nutrisi dialirkan secara terus-menerus menggunakan pompa air selama 24 jam.

Keunggulan dari sistem NFT yaitu larutan nutrisi terus menerus membawa oksigen terlarut yang cukup untuk akar tanaman. Degan demikian, larutan nutrisi selalu tercampur merata didalam air sehingga akar bisa menyerap nutrisi secara maksimal. Sedangkan kelemahan sistem ini terletak pada pompa air yang harus menyala terus menerus selama 24

jam agar larutan nutrisi terus mengalir dari pipa dan akar tetap emperoleh nutrisi.

d.      Sistem DFT (Deep Flow Technique)

Sistem DFT adalah cara menanam tanaman dengan mensirkulasikan larutan nutrisi tanaman secara terus-menerus selama 24 jam pada rangkaian aliran tertutup.

 

Merupakan penyesuaian dari sistem NFT. Sistem ini memiliki bentuk instalasi yang sama dengan sistem NFT, yaitu dapat dibuat secara horizontal atau bertingkat. Perbedaan sistem DFT dengan sistem NFT terletak pada pengaturan saluran output nya.

Kelebihan sistem ini adalah bisa mengheat penggunaan pompa air karena mesin dapat dimatikan secara berkala selama beberapa kalidalam sehari menggunakan timer, sedangkan tanaman tetap bisa mendapatkan nutrisi dan oksigen terlarut secara maksimal.

e.       Sistem Tetes (Drip)

 

Prinsip utama sistem tetes yaitu dengan memberikan nutrisi pada tanaman dengan cara meneteskan nutrisi secara berkala ke media tanam sehingga dapat diserap oleh akar tanaman .nutrisi yang dikeluarkan dalam bentuk tetesan menggunakan dripper yang dipasang dibagian ujung slang kecil yang menuju media tanam. hidroponik sistem ini bisa dibuat baik secara horizontal maupun vertikal.

Kelebihan sistem ini yaitu nutrisi yang diberikan lebih efisien dan sesuai dengan kebutuhan tanaman. Sedangkan kelemahannya yaitu ada pada susunan instalasinya yang lebih kompleks dibandingkan dengan jenis instalasi yang telah dijabarkan sebelumnya, sehingga tidak banyak pemula yang mengaplikasikannya.

 

8.      KEBUTUHAN UNSUR HARA PADA TANAMAN


Kebutuhan unsur hara pada tanaman sangat berkaitan dengan jenis atau macam unsur hara. Hal ini sejalan dengan adanya perbedaan karakter dari masingmasing tanaman menyangkut kebutuhannya akan unsur hara tertentu serta perbedaan karakter dan fungsi dari unsur hara tersebut. Kebutuhan tanaman akan unsur hara yang berbeda sesuai dengan fase-fase pertumbuhan tanaman tersebut, semisal pada saat awal pertumbuhan tanaman/fase vegetatif akan membutuhkan unsur hara yang berbeda dengan saat tumbuhan mencapai fase generatif. Kebutuhan unsur hara pada tanaman selain berkaitan dengan macam unsur hara, juga sangat berkaitan dengan jumlah unsur hara yang dibutuhkan. Jumlah unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman berbeda sesuai dengan jenis tanaman dan  jenis unsur haranya, semisal pada jenis tanaman sayuran akan  membutuhkan unsur hara yang berbeda dengan jenis tanaman palawija. Selain itu jumlah unsur hara yang dibutuhkan tanaman juga dapat dilihat dari umur tanaman. Konsumsi hara oleh tanaman berbeda bergantung pada umur fisiologis tanaman tersebut.

Menurut (Pradyto Moerhasrianto, 2011) tanaman untuk dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik membutuhkan unsur hara yang selalu tersedia selama siklus hidupnya mulai dari penanaman hingga panen. Ketersediaan hara dalam tanah dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor pemberian konsentrasi pupuk yang tepat akan mempengaruhi hasil suatu tanaman. Upaya-upaya untuk menjaga ketersediaan hara dalam tanah selain pemberian konsentrasi pupuk, dapat juga melalui frekuensi pemberian pupuk, cara pemberian dan bentuk pupuk digunakan secara tepat.

 

9.      PENTINGNYA NUTRISI DALAM SISTEM HIDROPONIK

 

Perbedaan paling menonjol antara hidroponik dan budidaya konvensional adalah terletak pada penyediaan nutrisi tanaman. Pada budidaya konvensional


penyediaan nutrisi tanaman sangat bergantung pada kemampuan tanah menyediakan unsur hara dalam jumlah cukup dan lengkap. Pada budidaya hidroponik, semua kebutuhan nutrisi diupayakan tersedia dalam jumlah yang tepat dan mudah diserap oleh tanaman. Nutrisi itu diberikan dalam bentuk larutan yang bahannya dapat berasal dari bahan organik maupun anorganik. Beberapa nutrisi atau pupuk yang digunakan dalam sistem hidroponik pada umumnya meliputi Growmore, hyponex, vitabloom, vitagrow, gandapan, gandasil, baypolan dan lain- lain (Pradyto Moerhasrianto, 2011).

Untuk tanaman sayuran hidroponik nutrisi atau pupuk yang umum digunakan adalah yang mengandung unsur nitrogen tinggi atau dominan, hal ini dikarenakan tanaman sayuran yang diutamakan adalah pertumbuhan vegetatifnya. Adapun nutrisi hidroponik yang digunakan pada penelitian ini adalah Growmore. Growmore adalah pupuk daun lengkap dalam bentuk kristal berwarna biru, sangat mudah larut dalam air. Dapat diserap dengan mudah oleh tanaman baik itu melalui penyemprotan daun maupun disiram ke dalam tanah. Mengandung hara lengkap dengan konsentrasi yang berbeda sesuai dengan kebutuhan. Semua produk Growmore dianjurkan dipakai pada tanaman:

1.      Tanaman hias, bunga potong, anggrek.

 

2.      Semangka, melon, jeruk, apel, mangga, durian, kopi, coklat, lada

 

3.      Padi, palawija (jagung, kedele, kacang-kacangan).

 

4.      Sayuran (tomat, kentang, kubis, bawang, cabe, broccoli).

 

5.    Lapangan golf dan tanaman hidroponik (Pradyto Moerhasrianto, 2011).

 

Adapun kandungan unsur hara yang terdapat pada Growmore didominasi oleh unsur nitrogen dan beberapa kandungan unsur hara mikro lain (Tabel 9).

 

Tabel 9. Kandungan unsur hara nutrisi hidroponik Growmore


Jenis Unsur Hara

Kandungan (%)

Nitogen (N)

32

Phospor (P)

10

Kalium (K)

10

Kalsium (Ca)

0.05

Magnesium (Mg)

0.10

Balerang/ Sulfur (S)

0.20

Boron (B)

0.02

Tembaga (Cu)

0.05

Besi (Fe)

0.10

sMangan (Mn)

0.05

Molybdenum (Mo)

0.0005

Seng (Zn)

0.05

Sumber: (Pradyto Moerhasrianto, 2011)

 

 

10.  NUTRISI

 

Larutan nutrisi merupakan salah satu aspek penting dalam melakukan budidaya hidroponik. Larutan nutrisi erat kaitannya dengan kebutuhan unsur hara yang dibutuhkan tanaman serta penyediaan media tanam yang menjadi tempat media tanam. media tanam tersebut bekaitan dengan tempat penyimpanan unsur hara yang yang diperlukan tanaman. Hasil yang maksimal akan diperoleh dengan pengolahan larutan nutrisi yang terfokus pada metode aplikasi yang sesuai dengan umur, kondisi lingkungan serta kebutuhan tanaman. Kebutuhan nutrisi harus dalam jumlah yang tepat dan tersedia sehingga dapat diserap secara optimal oleh tanaman. Pemberian larutan nutrisi bagi tanaman dapat secara langsung maupun melalui permukaan media tanam. Larutan nutrisi yang diberikan harus mencakup unsur hara makro dan mikro. Kebutuhan unsur hara makro dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan struktur vegetative dan produksi, sedangkan unsur hara mikro dibutuhkan sebagai unsur pelengkap esensial untuk menujang kadar gula, rasa, warna, serta ketahanan tanaman terhadap infeksi penyakit (Kamalia, 2013).

Nutrisi yang digunakan dalam budidaya dengan sistem hidroponik adalah nutrisi AB mix. Nutrisi AB Mix mengandung 16 unsur hara esensial yang diperlukan tanaman, dari 16 unsur tersebut 6 diantaranya diperlukan dalam jumlah


banyak (makro) yaitu N, P, K, Ca, Mg, S, dan 10 unsur diperlukan dalam jumlah sedikit (mikro) yaitu Fe, Mn, Bo, Cu, Zn, Mo, Cl, Si, Na, Co. Nutrisi AB mix adalah nutrisi yang digunakan dibagi menjadi dua stok yaitu stok A dan stok B. Stok A berisi senyawa yang mengan di Ca, sedangkan Stok B berisi senyawa yang mengandung sulfat dan fosfat. Pembagian tersebut dimaksudkan agar dalam kondisi pekat tidak terjadi endapan, karena Ca jika bertemu dengan sulfat atau fosfat dalam keadaan pekat menjadi kalsium sulfat atau kalsium fosfat dan membentuk endapan (Novi Sesanti & Sismanto, 2016)

Nitrisi dalam hidroponik dapat langsung diberikan dengan cara mencampurkannya dalam air. Menurut (Suryani,2015) Cara pengaplikasian nutrisinya sebagai berikut:

a.       Siapkan larutan nutrisi hidroponik yang sudah siap pakai

 

b.      Campurkan 5 ml larutan A dan 5 ml larutan B dalam 1 liter air kemudian diaduk sampai rata.

c.       Jika kita membuat 10 liter larutan, maka campurkan 50 ml larutan A dan 50 ml larutan B. Demikian seterusnya setiap liter yang diperlukan dikalikan lima.


         11.  EC dan pH Larutan

 

Nilai EC (Electrical Conductivity) merupakan angka penting dalam hidroponik untuk memacu produktivitas tanaman. Kepekatan EC dapat dikontrol dengan menggunakan alat yang disebut EC meter. EC meter ini penting peranannya, karena kualitas larutan nutrisi sangat menentukan keberhasilan produksi, sedangkan kuantitas larutan nutrisi atau pupuk tergantung pada konsentrasi (Tiya Apriyani, 2018). Konsentrasi larutan hara berpengaruh terhadap semua variabel pertumbuhan vegetatif, hasil, dan kandungan klorofil, kecuali pada bobot basah akar dan bobot kering akar. Pertumbuhan tanaman akan terhambat


bila EC melebihi batas jenuh dan dapat mengakibatkan keracunan pada tanaman. Setiap jenis dan umur tanaman membutuhkan larutan dengan EC yang berbeda- beda. Berikut ini merupakan kebutuhan EC tanaman dari tanaman kecil, medium, besar, dan fase generatif.

1)             Tanaman kecil : 1 mS/cm

 

2)             Tanaman Medium : 1,5 mS/cm

 

3)             Tanaman Besar : 2 mS/cm

 

4)             Tanaman Fase Generatif : 2,5-3,5 mS/cm

 

Kualitas larutan nutrisi dapat dikontrol berdasarkan nilai Electrical Conductivity (EC) dan pH larutan. Makin tinggi konsentrasi larutan berarti makin pekat kandungan garam dalam larutan tersebut, sehingga kemampuan larutan menghantarkan arus listrik makin tinggi yang ditunjukkan dengan nilai EC yang tinggi pula. Kepekatan larutan nutrisi dipengaruhi oleh kandungan garam total serta akumulasi ion-ion yang ada dalam larutan nutrisi. Konduktivitas listrik dalam larutan mempengaruhi metabolisme tanaman, yaitu dalam hal kecepatan fotosintesis, aktivitas enzim dan potensi penyerapan ion-ion oleh akar. Kepekatan larutan nutrisi juga akan menentukan lama penggunaan larutan nutrisi dalam sistem hidroponik.

Selain EC, pH juga menentukan dalam budidaya hidroponik. Umumnya derajat keasaman (pH) suatu larutan pupuk untuk budidaya hidroponik berada pada kisaran 5,5-6,5 atau bersifat asam. Pada kisaran tersebut daya larut unsur- unsur hara makro dan mikro sangat baik. Bila nilai pH kurang dari 5,5 atau lebih dari 6,5 maka daya larut unsur hara tidak sempurna lagi. Nilai EC dan pH untuk beberapa jenis tanaman tercantum pada Tabel 11.


Tabel 11. Nilai EC dan pH untuk beberapa jenis tanaman

 

Tanaman

EC (mS/cm)

pH

Brokoli

3,0-3,5

6,0-6,8

Kubis

2,5-3,0

6,5-7,0

Cabai

1,8-2,2

6,0-6,5

Kubis Bunga

1,5-2,0

6,5-7,0

Seledri

2,5-3,0

6,0-6,5

Terung Jepang

2,5-3,5

5,8-6,2

Bawang Daun

2,0-3,0

6,5-7,0

Lettuce

2,0-3,0

6,0-6,5

Lettuce Head

0,9-1,6

6,0-6,5

Bawang Merah

2,0-3,0

6,0-7,0

Pakcoy

1,5-2,0

6,5-7,0

Kangkung

1,4-1,8

6,0-7,0

Jagung Manis

1,6-2,5

6,0-6,5

Tomat

2,0-5,0

5,5-6,5

Kacang-kacangan

2,0-4,0

5,5-6,2

Sumber: (Tiya Apriyani, 2018)


Penulis : Safaruddin, M.Pd. 

BIOTEKNOLOGI