SISTEM
EKSRESI PADA MANUSIA
PERLU DIKETAHUI
SEKRESI?
EKSKRESI?
DEVEKASI?
Sistem ekskresi merupakan proses
pengeluaran zat-zat sisa metabolisme yang sudah tidak digunakan lagi oleh tubuh.
Sisa-sisa
metabolisme ini berupa senyawa-senyawa yang bersifat toksik (racun)
sehingga jika tidak dikeluarkan dapat menyebabkan terganggunya fungsi organ-
organ di dalam tubuh.
Organ-organ yang berperan dalam
sistem ekskresi pada manusia meliputi :
kulit,
ginjal, paru-paru, dan hati.
A. KULIT
Kulit merupakan lapisan jaringan pelindung terluar yang
terdapat di permukaan tubuh. Kulit
termasuk organ ekskresi karena mampu mengeluarkan zat-zat sisa berupa kelenjar
keringat.
Fungsi Kulit :
-
sebagai organ ekskresi,
-
sebagai
pelindung tubuh dari kerusakan akibat benturan (kerusakan mekanis) maupun
kerusakan yang disebabkan oleh zat kimia.
-
sebagai tempat
indera peraba, karena pada kulit terdapat ujung saraf indera yang dapat
merasakan halus, kasar, panas, dingin, dan nyeri.
-
untuk
menyimpan kelebihan lemak.
-
tempat
pembuatan vitamin D dari provitamin D dengan bantuan sinar matahari.
-
sebagai
pengatur suhu tubuh.
Kulit terdiri dari tiga lapisan, masing-masing lapisan
mempunyai fungsinya seperti gambar berikut:
Epidermis
(Lapisan Kulit Ari)
Kulit ari (epidermis)
terdiri dari 2 lapisan, yaitu:
1. lapisan tanduk, merupakan lapisan terluar dan terdiri atas sel-sel mati yang dapat
mengelupas.
2. lapisan Malphigi, terdiri atas sel-sel yang hidup yang mengandung pigmen
melanin dan berfungsi melindungi tubuh dari sengatan matahari.
Jika dijabarkan :
- Stratum korneum: lapisan epidermis
terluar, terbentuk dari keratin dan berfungsi sebagai pelindung lapisan
kulit yang lebih dalam.
- Stratum lusidum: terletak di bawah
stratum korneum, berupa lapisan tipis yang hanya terlihat di telapak kaki
dan telapak tangan. Lapisan ini berperan dalam tingkat fleksibilitas kulit
dan mengandung protein yang berfungsi untuk regenerasi sel kulit.
- Stratum granulosum: terletak di
tengah, bekerja dengan menghasilkan lemak dan molekul lainnya yang dapat
melindungi kulit.
- Stratum spinosum: lapisan epidermis
tertebal, berfungsi untuk memproduksi keratin yang juga melapisi kulit
kepala dan kuku.
- Stratum basale: lapisan epidermis
terdalam. Lapisan ini mengandung sel bernama melanosit yang menghasilkan warna kulit atau pigmen
yang dikenal sebagai melanin. Sel inilah yang membuat kulit menjadi
cokelat serta melindungi kulit dari sinar radiasi matahari.
Dermis
(Lapisan Kulit Jangat)
Dermis merupakan
lapisan kulit yang terletak di bawah lapisan
epidermis. Lapisan dermis lebih tebal daripada lapisan
epidermis.
Lapisan
dermis terdapat di bawah lapisan
epidermis.
Pada
lapisan ini terdapat otot penggerak rambut, pembuluh darah, saraf, kelenjar
minyak (glandula sebasea), dan
kelenjar keringat (glandula sudorifera).
Kelenjar keringat memiliki pangkal yang menggulung dan berhubungan dengan
kapiler darah dan serabut saraf.
Serabut
saraf ini akan meningkatkan kerja kelenjar keringat, sehingga merangsang
produksi keringat. Lalu kelenjar keringat akan menyerap air, ion-ion, NaCl, dan
urea dari dalam darah, kemudian dikeluarkan melalui pori-pori kulit.
Serabut
saraf dapat meningkatkan kerja kelenjar keringat karena mendapatkan rangsangan
dari hipotalamus, yaitu bagian dari
otak yang berfungsi sebagai pengendali suhu tubuh. Dan saraf yang menerima
rangsangan ini adalah saraf simpatik.
Secara garis
besar, kelenjar keringat
pada kulit dibagi
menjadi dua, yaitu
kelenjar ekrin dan apokrin.
Kelenjar ekrin
mengeluarkan garam, asam, urea, dan amonia yang merupakan kotoran hasil metabolisme
nitrogen dalam tubuh.
Kelenjar apokrin mengeluarkan
keringat yang mengandung protein berlemak.Ketika kamu sedang beraktivitas di
cuaca panas atau berolahraga, tubuh kamu pasti mengeluarkan keringat, kan? Hal itu bertujuan agar suhu tubuh
tetap dingin karena akibat adanya pembakaran. Jadi,
tubuh akan mengeluarkan keringat untuk menyeimbangkan suhu dalam tubuh
dengan lingkungan.
Oh
ya, kalo kamu lihat pada gambar di
atas, terdapat lapisan hipodermis yang berada di bawah lapisan dermis. Lapisan
itu merupakan kumpulan jaringan ikat yang berfungsi menyatukan kulit pada otot.
Lapisan ini berfungsi menjaga suhu tubuh karena tersusun atas jaringan lemak.
Jaringan
ikat bawah kulit
Lapisan ini terletak
di bawah dermis, di antara lapisan jaringan ikat bawah kulit dengan dermis
dibatasi oleh sel lemak.
Lemak ini berfungsi untuk melindungi tubuh dari benturan,
sebagai sumber energi dan penahan suhu tubuh.
B. GINJAL
Ginjal merupakan
komponen utama penyusun
sistem ekskresi manusia
yaitu urin. Manusia memiliki sepasang ginjal
berukuran sekitar 10 cm. Letak ginjal di rongga perut sebelah kiri dan kanan ruas-ruas tulang
pinggang. Ginjal berfungsi untuk menyaring zat-zat
sisa metabolisme dari dalam darah, mempertahankan keseimbangan cairan
tubuh, mengeskresikan gula darah yang melebihi kadar normal dan mengatur
keseimbangan kadar asam, basa, dan garam di dalam tubuh.
Struktur ginjal (Sumber: myrightspot.com)
Secara umum ginjal terdiri dari tiga bagian:
Posisi ginjal berada di kanan dan kiri tulang pinggang yaitu di dalam rongga perut pada dinding tubuh bagian belakang. Bentuknya seperti biji kacang merah, ginjal di sebelah kiri letaknya lebih tinggi daripada di sebelah kanan. Keduanya berwarna merah, karena banyak darah yang masuk ke dalamnya. Wah, bagaimana caranya darah bisa masuk ke dalam ginjal ya? Nah, pertama-tama melalui pembuluh arteri besar dan akan keluar dari ginjal lewat vena besar.
Ginjal tersusun atas
lebih kurang 1 juta alat penyaring yang disebut dengan nefron.
Apa itu nefron? Merupakan
penyusun utama ginjal yang berperan penting dalam
proses penyaringan darah. Bentuknya terdiri dari komponen penyaring/badan
malpighi yang dilanjutkan oleh saluran-saluran/tubulus. Tiap badan malpighi itu
mengandung gulungan kapiler darah yaitu glomerulus yang berada dalam kapsula
bowman. Di sinilah, proses penyaringan darah dimulai. Agar kamu tidak bingung,
perhatikan kembali gambar di atas ya.
Badan malpighi
kemudian melanjutkan salurannya ke medula renalis
(bagian tengah ginjal)
dan korteks renalis. Saluran-saluran itu adalah:
·
Tubulus proksimal
· Lengkung henle:
saluran ginjal yang melengkung pada daerah medula, menghubungkan tubulus
proksimal dengan tubulus distal.
·
Tubulus distal
·
Tubulus kolektivus (pengumpul) yang
terdapat pada medula
Setelah
kamu mengetahui cara penyaringan, tahukah kamu bahwa urine yang dihasilkan
ginjal harus melalui tiga tahapan? Pertama yaitu filtrasi, kedua reabsorpsi,
dan ketiga augmentasi.
a. Tahap Filtrasi
Pembentukan urine dimulai
dari darah mengalir melalui arteri aferen ginjal, masuk ke
dalam glomerulus yang tersusun atas kapiler-kapiler darah. Saat darah masuk ke
glomerulus, tekanan darah pun menjadi tinggi sehingga mendorong air dan zat-zat
yang memiliki ukuran kecil akan keluar melalui pori-pori kapiler, dan menghasilkan filtrat. Cairan hasil penyaringan tersebut (filtrat), tersusun atas:
·
Urobilin;
·
Urea;
·
Glukosa;
·
Air;
·
Asam amino;
·
Ion-ion seperti natrium, kalium, kalsium, dan klor.
Filtrat selanjutnya disimpan
sementara di dalam kapsula bowman dan disebut urine primer.
Tahapan pembentukan urine primer ini disebut tahap filtrasi. Sementara itu,
darah dan protein tetap tinggal di dalam kapiler
darah karena tidak dapat menembus
pori-pori glomerulus.
b. Tahap Reabsorpsi
Urine primer yang terbentuk pada tahap filtrasi masuk ke
tubulus proksimal. Di dalamnya terjadi proses penyerapan kembali zat-zat yang masih diperlukan oleh tubuh (tahap
reabsorpsi). Glukosa, asam amino, ion kalium, dan zat-zat yang masih
diperlukan oleh tubuh juga diangkut ke dalam sel, kemudian ke dalam kapiler darah di dalam ginjal.
Sedangkan urea hanya sedikit yang diserap kembali.
Cairan yang
dihasilkan dari proses reabsorpsi disebut urine sekunder yang mengandung air, garam, urea (penimbul bau pada urine), dan
urobilin (pemberi warna kuning pada urine). Urine sekunder yang terbentuk
dari proses reabsorpsi selanjutnya mengalir ke lengkung henle, kemudian menuju
tubulus distal. Selama mengalir dalam lengkung henle, air dalam urine sekunder
juga terus direabsorpsi.
c. Tahap Augmentasi
Pada bagian tubulus distal masih ada proses penyerapan air,
ion natrium, klor, dan urea. Di sinilah terjadi proses augmentasi, yaitu pengeluaran zat-zat yang tidak diperlukan
tubuh ke dalam urine sekunder. Ketika telah bercampur, inilah yang
merupakan urine sesungguhnya. Kemudian disalurkan ke pelvis renalis (rongga
ginjal). Urine yang terbentuk
selanjutnya keluar dari ginjal melalui ureter, menuju kandung kemih yang
merupakan tempat menyimpan urine sementara.
Kandung kemih
memiliki dinding yang elastis dan mampu meregang untuk
dapat menampung sekitar 0,5 L urine. Proses pengeluaran urine dari dalam
kandung kemih disebabkan oleh adanya tekanan akibat
adanya sinyal yang menunjukkan bahwa kandung kemih sudah penuh. Kontraksi otot perut
dan otot-otot kandung kemih akan terjadi saat adanya sinyal penuh dalam
kandung kemih. Akibat
kontraksi ini, urine
dapat keluar dari tubuh melalui
uretra.
C. PARU-PARU
Dalam
sistem ekskresi, paru-paru berfungsi
untuk mengeluarkan karbondioksida (CO2) dan uap air (H2O). Ketika
kamu bernapas melalui
hidung atau mulut,
terjadi proses pertukaran antara gas
oksigen dan karbondioksida.Oksigen yang masuk melalui hidung pergi menuju
trakea melewati tenggorokan. Di trakea, udara
akan dibagi-bagi ke dalam saluran-saluran udara yang disebut saluran bronkus dan langsung memasuki paru-paru.
Nah, di paru-paru ini, udara akan terbagi
lagi ke dalam bronkiolus menuju ke alveolus
(kantung udara). Alveolus adalah
tempat terjadinya pertukaran antara oksigen dan
karbondioksida. Dalam alveolus, oksigen akan diserap oleh pembuluh darah
lalu disalurkan ke jantung.
Kemudian, organ jantung akan memompa oksigen untuk sel-sel tubuh. Proses
penggunaan oksigen oleh sel-sel tubuh itulah yang akan menghasilkan karbon
dioksida. Lalu, karbon dioksida tersebut akan diserap oleh darah dan dibawa
kembali ke paru-paru untuk dikeluarkan
dari tubuh melalui hembusan napas bersama uap air.Paru-paru
manusia berjumlah sepasang, terletak di dalam rongga dada yang dilindungi oleh
tulang rusuk.
Stuktur paru-paru (Sumber: scgh.health.wa.gov.au)
D. HATI
Hati berada di dalam rongga perut sebelah kanan di bawah
diafragma yang dilindungi oleh selaput tipis bernama kapsula hepatis. Hati berfungsi untuk mengeksresikan getah
empedu zat sisa dari perombakan sel darah merah yang telah rusak dan
dihancurkan di dalam limpa. Selain berfungsi sebagai organ ekskreksi, hati
juga berperan sebagai penawar racun, menyimpan
glikogen (gula otot),
pembentukan sel darah merah pada janin dan sebagai kelenjar pencernaan.
Struktur hati (Sumber: ebiologi.net)
Sebagai organ yang berperan dalam sistem ekskresi, hati berfungsi untuk merombak sel-sel darah
merah yang sudah tua/rusak. Di dalam hati, hemoglobin pada sel darah merah
yang sudah rusak akan diuraikan menjadi globin, zat besi, dan senyawa hemin. Nah, hemoglobin itu sendiri merupakan
protein yang mengandung zat besi pada sel darah merah.
Zat besi akan disimpan di dalam hati atau dialirkan
menuju sumsum tulang belakang, sedangkan globin digunakan untuk
membentuk sel darah merah baru dan metabolisme protein. Sementara itu, senyawa hemin akan diubah
menjadi zat warna pada empedu,
yaitu bilirubin dan biliverdin.
Selain itu, hati juga berfungsi untuk menghasilkan empedu secara terus-menerus. Empedu? Kayak gimana tuh?
Empedu merupakan cairan berwarna kehijauan dan rasanya pahit. Empedu ini
berperan untuk mengeluarkan racun dalam tubuh serta melindungi tubuh dari
bakteri. Zat- zat yang tidak baik
bagi tubuh akan diserap oleh hati dan dikeluarkan dari tubuh melalui empedu.
Zat ini, dikeluarkan bersama dengan urin atau feses.
Fungsi hati lainnya dalam sistem ekskresi adalah untuk menguraikan gas amonia yang berbahaya dalam tubuh menjadi zat yang lebih aman, yaitu urea. Amonia tersebut dihasilkan dari proses metabolisme asam amino. Urea dari dalam hati akan dikeluarkan dan diangkut ke ginjal untuk dikeluarkan bersama urine.
Sumber :
1.
https://www.ruangguru.com/blog/organ-organ-sistem-ekskresi-pada-manusia
2.
https://www.ruangguru.com/blog/sistem-ekskresi-manusia
3.
https://www.ruangguru.com/blog/ginjal-struktur-dan-fungsi-ekskresi-pada-manusia