GANGGUAN PADA SISTEM PERNAPASAN
Sistem
pernapasan kita pasti pernah yang namanya mengalami gangguan. Ketika gangguan
terjadi, otomatis kita akan merasa tak nyaman saat sedang beraktivitas.
Menghirup udara saja menjadi sulit dan kebutuhan oksigen pun kurang terpenuhi
dengan baik. Di bawah ini adalah segala jenis gangguan pada sistem pernapasan
dalam bentuk penyakit yang umum kita temui.
1. Asma
Ini
adalah salah satu gangguan sistem pernapasan yang cukup umum dan merupakan
kondisi jangka panjang. Terjadinya asma diawali saat bronkus terserang
peradangan. Bronkus sendiri adalah saluran pernapasan yang fungsinya supaya
udara bisa keluar masuk dari paru-paru.
Faktor
Pemicu
- Alergen, seperti misalnya
tungau debu, udara dingin, maupun bulu hewan.
- Olahraga
- Infeksi paru-paru.
- Terkena serbuk sari atau
asap rokok.
Gejala
- Sesak nafas.
- Mengi (khususnya saat
kambuh).
- Batuk-batuk
Pengobatan
Sebetulnya
obat untuk asma belumlah ada hingga kini, namun perawatan untuk dapat
mengendalikan asma selalu ditawarkan. Penanganan tersebut meliputi mencegah
serangan asma serta meredakan gejalanya. Biasanya hal ini dilakukan dengan
mengonsumsi sejumlah obat-obatan, menghindari faktor pemicu asma, serta
menjalani pola hidup sehat dan benar.
Pencegahan
- Mengetahui apa saja pemicu
asma dan menghindarinya.
- Mengetahui tanda-tanda
serangan asma dan menanganinya dengan cepat.
- Mengonsumsi obat asma yang
sudah diresepkan dokter.
- Vaksinasi pneumonia
dan vaksinasi influenza supaya
komplikasi asma bisa dicegah.
2. Faringitis
Kondisi
medis satu ini adalah peradangan yang menyerang bagian faring; faring sendiri
terletak di belakang tenggorokan kita. Pada umumnya, gangguan pada sistem
pernafasan ini terjadi pada faring akan membuat kita merasa sakit saat menelan.
Kondisi ini biasanya kita anggap dan sebut sebagai sakit tenggorokan.
Faktor
Pemicu
- Infeksi bakteri, seperti
jenis klamidia, gonore, streptococcus serta corynebacterium.
- Adanya kondisi sakit
lambung.
- Paparan polusi dan asap
rokok.
- Adanya tumor yang tumbuh
di bagian pita suara, tenggorokan, atau lidah.
Gejala
Akibat Bakteri
- Pembengkakan pada amandel.
- Demam tinggi. (Baca
juga: penyebab demam)
Gejala
Akibat Virus
- Pembesaran kelenjar yang
ada di bagian leher.
- Sakit kepala
- Demam
- Nyeri bagian otot.
- Sakit dibuat menelan/sakit
tenggorokan.
- Hidung mengeluarkan ingus.
- Batuk
Pengobatan
Obat
untuk faringitis secara medis biasanya adalah Penisilin G. Sesudah benar-benar
dipastikan bahwa kita mengidap faringitis, obat tersebut akan diberikan. Dalam
waktu 4-36 jam, obat akan bekerja dengan baik. Sedangkan untuk menurunkan panas
demam dan rasa sakit, aspirin dan parasetamol dapat menjadi obatnya.
Pencegahan
- Menghindari asap rokok
maupun debu serta polusi.
- Banyak istirahat.
- Minum banyak air putih.
4. Bronkitis
Bronkus
atau saluran udara utama pada organ paru yang terkena infeksi akan mengalami
inflamasi dan ini yang dinamakan bronkitis.
Faktor
Pemicu
- Virus penyebab flu dan pilek.
- Bakteri tertentu.
- Kebiasaan merokok.
- Lingkungan kerja yang
kurang sehat.
- Memiliki sakit asam
lambung.
Gejala
- Cepat lelah.
- Sakit di bagian dada,
seperti rasa nyeri.
- Hidung tersumbat atau
malah beringus.
- Sesak saat bernapas.
- Tenggorokan terasa sakit.
- Batuk dengan dahak
berwarna hijau atau kuning agak abu-abu.
Pengobatan
Sebetulnya
bronkitis ini sebuah kondisi yang bakal hilang sendiri hanya dalam hitungan
minggu, jadi kadang tak perlu obat tertentu untuk penanganannya. Hanya saja, penderita
perlu lebih banyak beristirahat dan minum banyak air putih.
Pencegahan
Agar
tidak kambuh atau tidak mengalami bronkitis, dianjurkan untuk menghindari
rokok. Jaga kondisi tubuh bila memang lingkungan kerja dirasa kurang
menyehatkan. Asupan makan pun perlu dijaga supaya metabolisme dan pertahanan
tubuh tetap terjaga. Dengan begitu, virus maupun bakteri tak akan sanggup
menyerang tubuh kita.
5. Emfisema
Kondisi
ini masih masuk dalam golongan PPOK atau penyakit paru obstruktif kronis di
mana umumnya napas akan menjadi lebih pendek-pendek. Jaringan paru-paru
mengalami kerusakan pada keadaan ini, tepatnya pada area bronkiolus. Ini yang
menjadikan pertukaran udara bersih dan kotor terganggu.
Faktor
Pemicu
- Asap rokok.
- Faktor usia (lansia lebih
cenderung mengalami emfisema).
- Kurangnya zat
Alpha-1-antitrypsin.
- Terpapar polusi terlalu
sering.
Gejala
- Fungsi mental menurun.
- Kuku serta bibir berubah
abu-abu atau kebiruan.
- Napas menjadi lebih
pendek dan mudah terengah-engah.
- Kemampuan menjalankan
kegiatan sehari-hari dan berolahraga otomatis menurun.
Pengobatan
- Pembedahan –
Solusi pengobatan ini ada dua metode, yakni transplantasi paru-paru serta
pengurangan volume paru-paru. Tapi transplantasi hanya bakal dilaksanakan
sebagai pilihan terakhir.
- Terapi –
Berbagai solusi terapi ditawarkan, meliputi terapi nutrisi, rehabilitasi
paru, hingga suplemen oksigen.
- Obat – Ada
beberapa jenis obat yang biasanya akan diresepkan, contohnya antibiotik,
steroid, mucolytic, dan bronchodilator. Pemberian obat akan sesuai dengan
tingkat keseriusan emfisema.
Pencegahan
- Menghindari asap rokok.
- Melindungi diri dari
polusi.
- Tidak merokok.
6.
SARS
Corona
SARS adalah nama
virus pemicu SARS dan virus inilah yang membuat seseorang memiliki gangguan
pada sistem pernapasan akut. Karena saking cepat proses penyebarannya,
terkadang menjadi terlambat untuk ditangani. Tak jarang juga kematian adalah
akibatnya.
Faktor
Pemicu
- Virus penyebab influenza.
- Melakukan kontak dengan
penderita SARS.
- Riwayat perawatan di
rumah sakit.
- Berada di tempat dengan
wabah SARS.
Gejala
- Batuk
- Demam
- Sakit pada tenggorokan.
- Sesak napas.
- Gejala gastrointestinal.
- Myalgia
Pengobatan
Bantuan
ventilasi, suplemen oksigen dan juga anti-pyretic tampaknya adalah solusi dari
SARS karena antibiotik tidak dianggap efektif. Pada corona virus tersebut, para
ilmuwan mencoba untuk menggunakan obat antiviral yang biasanya dipakai untuk
influenza, hepatitis,
serta AIDS.
Pencegahan
- Tidak berada di
lingkungan dengan wabah SARS.
- Tidak berinteraksi dan
kontak dengan penderita SARS.
- Menjaga kebersihan diri.
- Tak berbagi pakai barang
pribadi.
7.
Hipoksia
Ini
adalah keadaan di mana tubuh mengalami kekurangan oksigen sehingga fungsi
normalnya menjadi terganggu. Kondisi seperti ini mengancam jiwa karena
organ-organ vital kita tak akan mendapat cukup oksigen.
Faktor
Pemicu
- Anemia
- Obat tertentu yang bisa
mengganggu pernapasan.
- Gangguan pada jantung.
- Kadar oksigen terlalu
rendah.
- Keracunan zat berbahaya
atau gas.
- Gangguan pada paru-paru.
Gejala
- Mengalami halusinasi.
- Sesak napas.
- Perubahan warna pada
kulit, menjadi merah agak keunguan atau biru.
- Kebingungan
- Mengi
- Detak jantung lebih
cepat.
- Cepat merasa lelah.
- Batuk
- Berkeringat
Pengobatan
- Oksigen –
Karena penyebab utama adalah kekurangan oksigen, jadi pasokan oksigen
perlu ditambah.
- Intubasi –
Proses pengobatan ini membentuk saluran udara mekanis yang manfaatnya
sebagai penyalur oksigen dengan pemberian kadar lebih tinggi.
- Ruang Hiperbarik –
Cara ini juga akan membuat oksigen pada darah lebih meningkat.
Pencegahan
- Menjaga pola makan.
- Menjauhi zat-zat
berbahaya.
- Rutin memeriksakan
kondisi kesehatan, terutama bila memiliki penyakit paru-paru, jantung,
anemia dan darah tinggi.
8.
Asfiksi
Keadaan
ini adalah adanya gangguan pada proses penyuplaian oksigen menuju jaringan
tubuh karena fungsi paru-paru, jaringan tubuh itu sendiri, serta pembuluh darah
mengalami gangguan.
Faktor
Pemicu
- Bakteri yang bernama
diplococcus pneumonia.
- Cairan limfe di dalam
alveolus.
- Gas racun karbon
monoksida.
Gejala
- Fase Dispneu –
Terjadi selama 4 menit dikarenakan kadar karbondioksida tinggi dan oksigen
rendah.
- Fase Konvulsi – Terjadi
kurang lebih 2 menit dan penderita akan mengalami kejang klonik, lalu
tonik dan terakhir adalah kejang opistotonik.
- Fase Apneu – Terjadi
hanya semenit di mana penderita akan mengalami kehilangan kesadaran.
- Fase Terminal – Penderita
akan mengalami pernapasan dan detak jantung yang berhenti karena timbulnya
paralisi pusat pernapasan.
Pengobatan
Biasanya
penderita akan ditangani dengan memberikan obat-obatan, salah satu contohnya
adalah epinefrin. Selain itu juga perangsangan jantung serta paru-paru supaya
oksigen tetap tersuplai lancar. Intubasi endotrakeal juga akan dilakukan di
tahap akhir pengobatan.
9.
Radang Amandel
Nama
lain dari keadaan ini adalah tonsilitis di mana dialami di bagian amandel
maupun tonsil. Anak-anaklah yang kerap menjadi penderita tonsilitis ini.
Faktor
Pemicu
- Virus yang memicu demam
kelenjar.
- Virus yang memicu diare.
- Virus yang memicu pilek.
- Virus yang memicu flu.
- Virus yang memicu
penyakit tangan, kaki dan mulut.
- Virus yang memicu campak.
- Virus yang memicu radang
pita suara.
Gejala
- Mudah lelah.
- Batuk
- Sakit kepala.
- Sakit tenggorokan.
- Nyeri pada bagian telinga.
- Sakit ketika dibuat
menelan.
- Mual
- Napas bau.
- Timbul bintik-bintik
bernanah di bagian amandel.
- Kelenjar getah bening
membengkak.
- Suara berubah atau justru
menghilang.
- Demam
- Sakit perut.
Pengobatan
Obat
yang pada umumnya diberikan adalah jenis obat pereda nyeri, seperti misalnya
aspirin, parasetamol atau ibuprofen. Tapi kalau misalnya setelah didiagnosis
hasilnya adalah tonsilitis yang diakibatkan bakteri, maka antibiotiklah yang
diberikan oleh dokter. Operasi semacam ablasi dingin, diatermi, USG, sinar
laser dan operasi standar juga merupakan jenis operasi tonsilektomi yang akan
diberikan sebagai solusi. Operasi adalah jalan yang perlu ditempuh bila
antibiotik sudah tak mempan.
10.
Legionnaires
Kondisi
ini dikenal sebagai bentuk lebih serius dari pneumonia. Seseorang dapat
menderita gangguan pernapasan ini ketika menghirup bakteri.
Faktor
Pemicu
- Bakteri Legionella
pneumophila.
- Menghirup air atau udara
yang di dalamnya ada bakteri legionella mikroskopis.
Gejala
- Demam dengan suhu tubuh
di atas 40 derajat Celsius.
- Menggigil dan kedinginan.
- Nyeri pada otot.
- Sakit kepala.
- Perubahan mental.
- Gangguan pencernaan.
- Penurunan nafsu makan.
- Lelah
- Sakit pada dada.
- Sesak napas
- Batuk yang bisa juga
disertai darah.
Pengobatan
Antibiotik
adalah pengobatan yang biasanya diberikan. Terapi yang juga semakin cepat
dilakukan bakal memperkecil potensi komplikasi kondisi.
11.
Laringitis
Pada
bagian laring terjadi peradangan dan ini yang disebut dengan laringitis. Pada
umumnya, penderita bakal mengalami kehilangan suara atau bersuara serak.
Faktor
Pemicu
- Iritasi pada laring.
- Reaksi alergi.
- Infeksi jamur, bakteri
atau bahkan virus.
- Rusaknya pita suara.
- Kenaikan asam lambung
lewat kerongkongan sampai ke tenggorokan.
Gejala
- Kesulitan sewaktu
bernapas.
- Suara berubah serak.
- Kesulitan sewaktu bicara.
Pengobatan
Obat-obat
khusus yang biasanya untuk meredakan nyeri akan diberikan sebagai solusi.
Tujuan dari obat-obat tersebut adalah untuk membuat gejala menjadi lebih
minimal dan kesembuhan bisa terjadi lebih cepat. Banyak istirahat dan minum
banyak-banyak air putih juga mendukung kesembuhan penderita.
Pencegahan
- Menjauhi paparan debu.
- Tidak merokok maupun
mengonsumsi alkohol.
12.
Rhinitis
Gangguan
pernapasan ini memang hampir sama seperti kondisi saat kita pilek. Kondisi ini
adalah di mana terjadi iritasi serta peradangan yang menyerang membran mukosa
pada bagian hidung kita.
Faktor
Pemicu Rhinitis Non-Alergi
Khusus
untuk tipe rhinitis yang non-alergi, jenis kondisi ini akan disebabkan oleh
adanya infeksi bakteri dan virus.
Faktor
Pemicu Rhinitis Alergi
Jenis
alergi tentu bisa terjadi disebabkan oleh adanya alergen. Contoh alergen adalah
seperti serbuk sari, bulut hewan tertentu, serta debu.
Gejala
- Iritasi ringan pada
wilayah hidung sehingga menimbulkan ketidaknyamanan sama sekali.
- Sensitivitas indera
penciuman menurun.
- Hidung sering mengeluarkan
ingus atau malah tersumbat.
- Sering bersin.
Pengobatan
Antihistamin
dan dekongestan merupakan contoh obat yang bisa dikonsumsi selama perawatan di
rumah. Untuk rhinitis jenis alergi, pada umumnya imunoterapi dapat dilakukan.
Imunoterapi tak boleh dilakukan sembarangan, dokter spesialislah yang harus
bertanggung jawab pada prosesnya.
Pencegahan
- Menjauhi lingkungan penuh
polusi.
- Menjauhi rokok maupun
asap rokok.
- Menjauhi alergen umum.
13.
Flu atau Influenza
Jenis
penyakit ringan ini pasti pernah dialami siapapun. Kondisi ini termasuk dalam
gangguan pernapasan karena saluran pernapasanlah yang terserang oleh infeksi
virus.
Faktor
Pemicu
Virus
adalah pemicu utama dari flu dan proses penyebarannya pun terbilang cepat dan
mudah. Lewat udara ketika pengidap flu batuk atau bersih bisa menulari yang
lainnya.
Gejala
- Tenggorokan sakit.
- Selera makan hilang.
- Pegal
- Batuk
- Sakit kepala
- Kadang disertai demam.
Pengobatan
Ibuprofen
maupun parasetamol akan bekerja secara efektif untuk mengurangi rasa pegal
sekaligus menurunkan demam. Selain itu, penderita dapat mengobati dengan makan
buah serta sayur, serta minum banyak air putih supaya cairan tubuh tak hilang.
Pencegahan
- Menjaga kadar cairan
tubuh.
- Berolahraga
- Cukup istirahat.
- Memenuhi asupan gizi
seimbang.
- Menjaga kebersihan diri.
- Menghindari penderita
flu.
14. ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas)
Kondisi
ini terjadi tepatnya di bagian paru-paru, tenggorokan, sinus serta saluran
udara di mana bagian-bagian tersebut terkena infeksi.
Faktor
Pemicu
- Bakteri pneumokokus.
- Rhinovirus
- Adenovirus
Gejala
- Sakit di seluruh tubuh.
- Sering lelah.
- Batuk
- Tenggorokan sakit. (Baca
juga: bahaya radang tenggorokan)
- Paru-paru seperti ada
yang menghambat.
- Hidung beringus atau
malah tersumbat.
- Kesadaran menurun.
- Kadar oksigen menurun.
- Demam tinggi.
- Sulit bernapas.
- Menggigil
Pengobatan
Antibiotik
adalah obat yang lebih sering diberikan kepada penderita ISPA. Ini dikarenakan
memang belum adanya obat yang dijamin efektif.
Pencegahan
- Menjaga kebersihan
seluruh tubuh.
- Tidak menyentuh bagian
wajah ketika tangan tidak dalam keadaan bersih.
- Menjauhi rokok.
- Mengonsumsi makanan yang
mengandung vitamin C.
15.
Difteri
Pada
kondisi ini, selaput lendir pada tenggorokan dan hidunglah yang terserang.
Penularan dan penyebaran dapat terjadi secara cepat dan dianggap penyakit
infeksi serius.
Faktor
Pemicu
Penyebab
difteri diketahui adalah dari adanya bakteri Corynebacterium diptheriae
bersama dengan bakteri satu lagi yang bernama Corynebacterium ulcerans.
Gejala
- Mengalami demam dan tubuh
menggigil.
- Tubuh lelah dan lemas.
- Kelenjar limfa membesar.
- Napas menjadi sulit dan
lambat.
- Suara serak.
- Sakit tenggorokan.
- Terjadi pembentukan
membran abu-abu sehingga amandel dan tenggorokan tertutup.
- Hidung berair dari cair
menjadi kental, kadang disertai darah.
Pengobatan
Eritromisin
adalah salah satu obat yang bakal diberikan, kadang juga bersama dengan
penisilin untuk mengusir kuman serta agar pengeluaran toksin berhenti.
Pencegahan
- Memperoleh imunisasi
DPT-HB 3 kali, DT, dan TD.
- Menjauhi kontak dengan
penderita difteri secara langsung.
- Mengonsumsi makanan
bergizi.
- Olahraga rutin.
- Menjaga kebersihan tubuh.
(Baca
juga: difteri pada anak)
16. Pneumonia
Ini
adalah sebuah gangguan pada sistem pernapasan yang juga disebut sebagai
paru-paru basah. Radang terjadi di jaringan salah satu atau kedua paru.
Biasanya infeksilah yang menyebabkan kondisi ini. Pembengkakan dan penumpukan
cairan terjadi di saluran pernapasan bagian kantong-kantong udara kecil pada
ujung saluran pernapasan.
Faktor
Pemicu
Pneumonia
memang bisa terjadi akibat serangan berbagai virus dan bakteri, namun yang menjadi
penyebab utama adalah streptococcus pneumoniae. Bakteri tersebut
merupakan bakteri yang juga menyebabkan meningitis.
Gejala
- Sulit bernapas.
- Mengalami demam.
- Batuk-batuk
Pengobatan
Antibiotik
lagi-lagi menjadi obat yang dokter akan resepkan sebagai solusi. Banyak minum
dan banyak istirahat juga akan mempercepat proses kesembuhan.
Pencegahan
- Menjalankan pola hidup
benar dan sehat.
- Tak merokok.
- Vaksin PCV.
- Vaksin influenza.
- Menjaga kebersihan.
17. TBC (Tuberkulosis)
Jenis
gangguan pernapasan ini termasuk berbahaya dan merupakan penyakit menular.
Setelah HIV, ini adalah masalah kesehatan terbesar berikutnya di dunia.
Faktor
Pemicu
- Bakteri yang
bernama mycobacterium tuberculosis.
- Daya tahan tubuh lemah.
- Malnutrisi
- Merokok
- Mengonsumsi narkoba.
- Berhubungan dengan
penderita TBC (biasanya staf medis).
Gejala
- Batuk yang kadang juga
disertai darah. (Baca juga: gejala batuk tbc)
- Hilangnya nafsu makan.
- Kelelahan
- Demam
- Menurunnya berat badan.
Pengobatan
Pada
umumnya vaksin BCG, kemudian latent tuberculosis, dan juga antibiotik adalah
jenis pengobatan yang perlu diberikan. Antibiotik pun paling tidak harus
dikonsumsi selama 6 bulan tanpa boleh putus.
Pencegahan
Vaksin
BCG adalah satu-satunya pencegahan ampuh. Vaksin ini wajib untuk diberikan pada
bayi yang usianya belum mencapai 3 bulan. Remaja dan orang dewasa masih bisa
menerimanya, tapi efektivitasnya tidak sebesar ketika diberikan semasa bayi.
18. Sinusitis
Gangguan
pada sistem pernapasan satu ini terjadi di bagian dinding sinus dan ini adalah
akibat dari munculnya inflamasi. Peradangan pada bagian tersebut kerap dipicu
oleh infeksi bakteri maupun virus.
Faktor
Pemicu
Infeksi
virus adalah faktor penyebab paling umum dan virus tersebut merupakan virus
pilek atau flu. Penyebarannya adalah berasal dari saluran pernapasan bagian
atas. Sehabis mengalami flu, terjadilah infeksi bakteri sekunder sehingga
inflamasi muncul di dinding sinus.
(Baca
juga: penyebab sinusitis)
Gejala
- Sering batuk.
- Indera penciuman menjadi
kurang tajam.
- Wajah terasa nyeri dan
bila ditekan terasa sakit.
- Hidung berair atau bahkan
malah tersumbat.
- Sakit kepala.
- Mengalami demam di mana
suhu tubuh bisa di atas 38 derajat Celsius.
Pengobatan
Obat
peringan rasa sakit akan diberikan untuk sinusitis yang belum terlalu parah.
Dekongestan cukup terpercaya dalam hal ini dan membuat gejala berkurang.
Steroid semprot maupun antibiotik juga kiranya akan diresepkan. Tapi untuk
sinusitis parah, operasi adalah jalan yang perlu ditempuh.
(Baca
juga: ciri-ciri sinusitis)
19.
Kanker Paru-paru
Jenis
kanker satu ini memang terbilang paling umum dan terbagi menjadi 2, yakni kanker
paru-paru primer maupun sekunder. Pada kategori primer, ini artinya asal kanker
adalah dari paru-paru itu sendiri. Sementara sekunder menandakan bahwa asal
kanker adalah dari penyebaran kanker lain.
Faktor
Pemicu
- Merokok
- Pajanan radiasi.
- Jenis pekerjaan yang
membuat kita mengalami pajanan senyawa kimia.
- Polusi udara.
Gejala
- Suara serak.
- Batuk hebat dan terjadi
terus-terusan.
- Sakit kepala.
- Dahak berubah warna dan
berdarah.
- Kelelahan
- Hilangnya nafsu makan.
- Berat badan turun.
- Napas pendek.
- Wajah dan leher bengkak.
Pengobatan
Tingkat
dari seberapa luas kanker sudah menyebarlah yang dapat menjadi penentu jenis
pengobatan. Operasi untuk mengangkat kanker adalah yang paling utama sebelum
sel kanker menyebar luas. Radioterapi adalah proses pengobatan selanjutnya, sel
kanker akan dihancurkan melalui proses tersebut.
Pencegahan
- Berhenti merokok dan
jangan coba-coba mulai merokok.
- Berolahraga agar
paru-paru sehat.
- Pola makan diatur dengan
baik dengan nutrisi seimbang.
(Baca
juga: penyakit akibat merokok)
20.
Flu Burung
Keadaan
gangguan pada sistem pernapasan ini sebenarnya sejenis penyakit flu, tapi
terjadi karena penularan oleh burung ke manusia. Virus dari burung tersebut
akan berinkubasi dalam tubuh kita kurang lebih 3-7 hari, baru gejala akan
muncul.
Faktor
Pemicu
Virus
yang paling utama menyebabkan flu burung adalah virus dari unggas peternakan
maupun unggas liar. Pertamanya, penyebaran hanya antar unggas, namun virus flu
burung dapat bermutasi. Ada sejumlah turunan yang kemudian dapat menulari
manusia, seperti H7N9 serta H5N1 yang menjadi jenis turunan memakan korban
paling banyak.
Penularan
akan terjadi saat kita menyentuh unggas yang sudah kena infeksi virus. Bahkan
menghirup debu yang berasal dari kotoran kering unggas tersebut juga dapat
memicu flu burung. Menikmati hasil ternak, seperti telur yang berasal dari
unggas sakit pun akan merugikan. Flu burung bisa mengenai kita kalau daging
atau telurnya tak diolah sampai matang.
Gejala
- Sakit dada.
- Hidung mengalami
pendarahan.
- Gusi berdarah.
- Gangguan pencernaan.
Pengobatan
- Diisolasi supaya mencegah
penularan.
- Minum banyak air.
- Menikmati makanan sehat.
- Banyak istirahat.
- Mengonsumsi obat antivirus
serta obat peringan rasa sakit.
Pencegahan
- Menjaga kebersihan tubuh.
- Menjaga kebersihan
kandang ternak unggas (bila punya).
- Memasak sampai matang
hasil ternak unggas.
- Membeli daging unggas
yang telah dipotong di tempat bersih.
BalasHapusmari gabung bersama kami di Aj0QQ*com x-)
BONUS CASHBACK 0.3% setiap senin
BONUS REFERAL 20% seumur hidup. ;-)