Kamis, 12 September 2019

Beternak Ayam Petelur #Part 2



BETERNAK AYAM PETELUR #part 2

Cara Ternak Ayam Petelur

Ternak ayam petelur sebenarnya tidak terlalu sulit jika Anda tahu caranya. Memahami cara ternak ayam petelur ini penting agar Anda bisa mendapatkan hasil yang maksimal.

#1 Persiapan Lokasi Atau Kandang

Hal pertama yang harus Anda lakukan untuk mulai melakukan budi daya ayam petelur adalah menyiapkan lokasi atau kandang bagi ayam.
Usahakan lokasi kandang yang Anda pakai cukup jauh dari pemukiman warga, sehingga bau yang timbul dari kotoran atau dari ayam tersebut tidak sampai mengganggu warga sekitar.
Selain itu, lokasi yang tidak terlalu ramai juga membantu ayam Anda agar tidak menjadi stres.

Usahakan juga lokasi yang Anda pilih masih cukup mudah dijangkau oleh alat transportasi. Dengan begitu, proses pengawasan dan pemeliharaan akan berlangsung lebih mudah.
Untuk pemilihan kandangnya, ada dua tipe kandang yang bisa Anda pilih, yaitu kandang umparan/koloni, atau kandang baterai. Keduanya memiliki keunggulan dan kekurangannya masing-masing.

Kandang umparan atau kandang koloni menempatkan banyak ayam dalam satu kandang.
Namun, kekurangannya dari kandang model ini yaitu ayam peternak bertelur langsung di lantai, sehingga Anda perlu mengumpulkan telur-telur ini secara khusus.

Sedangkan pada kandang baterai, ruang gerak ayam akan lebih terbatas sehingga ayam akan lebih fokus untuk bertelur.

Dalam kandang baterai, satu kandang hanya diisi oleh satu ayam saja dan tidak memakan banyak tempat karena bisa disusun hingga 4 tingkat ke atas.

#2 Pemilihan Bibit
Ada dua bibit ayam di Indonesia yang biasa dijual, yaitu ayam ras petelur putih dan ayam petelur coklat.
Ayam dengan ras petelur coklat memiliki ukuran sedikit lebih besar dari ayam petelur putih. Akan tetapi, secara kandungan nutrisi keduanya sama saja.
Dalam memilih bibit ayam, perhatikan bahwa bibit haruslah sehat, tidak cacat, bulu menutup rata, pertumbuhannya normal, dan berasal dari indukan unggul atau penjual yang percaya.

Jika Anda berencana membeli bibit dari anakan, perhatikan apakah anak ayam berasal dari induk yang sehat atau tidak, bulu menutup dengan rata dan halus, tidak ada cacat pada tubuh, nafsu makan bagus, ukuran badan normal dengan berat badan ideal, serta tidak ada feses atau kotoran pada bagian duburnya.

#3 Pemberian Pakan
Hal selanjutnya yang harus Anda perhatikan adalah cara pemberian pakan.

Pakan yang berkualitas adalah pakan yang memiliki kandungan protein, karbohidrat, mineral, kalsium, dan vitamin untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ayam.
Anda bisa memberikan pakan kepada ayam dalam bentuk konsentrat, dedak, dan jagung yang sudah digiling. Ayam yang kurang mendapatkan pakan tidak dapat memberikan hasil produksi yang maksimal.
Begitu juga ayam yang berlebihan mendapat pakan akan membuat ayam tersebut mengalami penumpukan lemak dan menurunkan produksi telur.

#4 Perawatan Kesehatan dan Kebersihan
Perawatan kesehatan ayam bisa dilakukan melalui pemberian vaksin dan vitamin secara rutin. Dengan begitu, kekebalan tubuh ayam akan lebih terjaga.
Kebersihan kandang juga harus selalu dijaga agar ayam lebih sehat. Jangan biarkan kotoran ayam sampai menumpuk.
Lakukan pembersihan berkala dengan menggunakan disinfektan atau cuci kutu untuk menjaga kandang agar lebih steril.

#5 Masa Panen
Ayam petelur biasanya akan mulai menghasilkan telur setelah memasuki usia 4 bulan. Setiap hari ia akan menghasilkan telur yang dapat Anda panen atau kumpulkan.
Nah, selesai dipanen, jangan langsung memasarkan telur tersebut. Lakukan penyortiran dan pisahkan telur yang bagus kualitasnya dengan telur yang abnormal.
Biasanya telur yang abnormal memiliki ukuran yang lebih besar, lebih kecil, atau bentuknya terlalu lonjong atau gepeng. Hanya telur yang berkualitas sajalah yang nantinya bisa Anda jual ke pasar atau tengkulak.

Risiko Ternak Ayam Petelur

Sama seperti bisnis lainnya, ternak ayam petelur juga memiliki risiko. Berikut ini adalah beberapa risiko ternak ayam petelur yang mungkin terjadi.

#1 Kematian
Menjalankan bisnis berhubungan dengan makhluk hidup artinya selalu ada risiko kematian yang mengiringi. Bisa dibilang, risiko kematian ini adalah risiko terbesar yang mungkin akan Anda alami.
Karena itu, perhatikan dan pantau kesehatan ayam-ayam Anda secara berkala. Jangan sampai tertular penyakit yang mengancam ayam.

#2 Harga Telur yang Berubah-Ubah

Budi daya ayam petelur memang memiliki peluang yang bagus. Akan tetapi, harga telur yang cenderung tidak stabil seringkali menjadi sebab rugi bagi banyak peternak ayam. Khususnya peternak untuk skala kecil dan pemula.

#3 Musim yang Ekstrem

Pada waktu-waktu tertentu, musim bisa menjadi lebih ekstrem dan menyebabkan kerugian dalam bisnis ternak ayam. Misalnya pada saat musim kemarau.
Pada musim ini, biasanya akan terjadi krisis pakan, khususnya jagung yang membuat harga pakan jadi melambung. Bagi Anda yang ingin menjalankan bisnis ternak ayam, maka harus mewaspadai musim-musim ekstrem seperti ini.

#4 Kurang Rajin

Risiko terakhir yang sering dialami oleh peternak pemula adalah kurang rajin, malas, kurang ulet, dan lain-lain. Sifat ini bisa menjadi penghambat dari pertumbuhan bisnis Anda.
Menjalankan bisnis ternak ayam membutuhkan kegigihan dan semangat pantang menyerah agar bisnis Anda dapat terus bertahan lama dan memberikan keuntungan.

https://hobiternak.com/jenis-ayam-petelur/

1 komentar:

  1. ayo segera bergabung dengan saya di D3W4PK
    hanya dengan minimal deposit 10.000 kalian bisa menangkan uang jutaan rupiah
    ditunggu apa lagi ayo segera bergabung, dan di coba keberuntungannya
    untuk info lebih jelas silahkan di add Whatshapp : +8558778142
    terimakasih ya waktunya ^.^

    BalasHapus

BIOTEKNOLOGI