BETERNAK AYAM PETELUR #part 2
Cara Ternak Ayam Petelur
Ternak ayam petelur sebenarnya tidak terlalu sulit jika
Anda tahu caranya. Memahami cara ternak ayam petelur ini penting agar Anda bisa
mendapatkan hasil yang maksimal.
#1 Persiapan Lokasi Atau Kandang
Hal pertama yang harus Anda lakukan untuk mulai
melakukan budi daya ayam petelur adalah menyiapkan lokasi atau kandang bagi
ayam.
Usahakan lokasi kandang yang Anda pakai cukup jauh
dari pemukiman warga, sehingga bau yang timbul dari kotoran atau dari ayam
tersebut tidak sampai mengganggu warga sekitar.
Selain itu, lokasi yang tidak terlalu ramai juga membantu
ayam Anda agar tidak menjadi stres.
Usahakan juga lokasi yang Anda pilih masih cukup
mudah dijangkau oleh alat transportasi. Dengan begitu, proses pengawasan dan
pemeliharaan akan berlangsung lebih mudah.
Untuk pemilihan kandangnya, ada dua tipe kandang yang
bisa Anda pilih, yaitu kandang umparan/koloni, atau kandang baterai. Keduanya
memiliki keunggulan dan kekurangannya masing-masing.
Kandang umparan atau kandang koloni menempatkan
banyak ayam dalam satu kandang.
Namun, kekurangannya dari kandang model ini yaitu
ayam peternak bertelur langsung di lantai, sehingga Anda perlu mengumpulkan
telur-telur ini secara khusus.
Sedangkan pada kandang baterai, ruang gerak ayam akan
lebih terbatas sehingga ayam akan lebih fokus untuk bertelur.
Dalam kandang baterai, satu kandang hanya diisi oleh
satu ayam saja dan tidak memakan banyak tempat karena bisa disusun hingga 4
tingkat ke atas.
#2 Pemilihan Bibit
Ada dua bibit ayam di Indonesia yang biasa dijual,
yaitu ayam ras petelur putih dan ayam petelur coklat.
Ayam dengan ras petelur coklat memiliki ukuran
sedikit lebih besar dari ayam petelur putih. Akan tetapi, secara kandungan
nutrisi keduanya sama saja.
Dalam memilih bibit ayam, perhatikan bahwa bibit
haruslah sehat, tidak cacat, bulu menutup rata, pertumbuhannya normal, dan
berasal dari indukan unggul atau penjual yang percaya.
Jika Anda berencana membeli bibit dari anakan,
perhatikan apakah anak ayam berasal dari induk yang sehat atau tidak, bulu
menutup dengan rata dan halus, tidak ada cacat pada tubuh, nafsu makan bagus,
ukuran badan normal dengan berat badan ideal, serta tidak ada feses atau
kotoran pada bagian duburnya.
#3 Pemberian Pakan
Hal selanjutnya yang harus Anda perhatikan adalah
cara pemberian pakan.
Pakan yang berkualitas adalah pakan yang memiliki
kandungan protein, karbohidrat, mineral, kalsium, dan vitamin untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi ayam.
Anda bisa memberikan pakan kepada ayam dalam bentuk
konsentrat, dedak, dan jagung yang sudah digiling. Ayam yang kurang mendapatkan
pakan tidak dapat memberikan hasil produksi yang maksimal.
Begitu juga ayam yang berlebihan mendapat pakan akan
membuat ayam tersebut mengalami penumpukan lemak dan menurunkan produksi telur.
#4 Perawatan Kesehatan dan Kebersihan
Perawatan kesehatan ayam bisa dilakukan melalui
pemberian vaksin dan vitamin secara rutin. Dengan begitu, kekebalan tubuh ayam
akan lebih terjaga.
Kebersihan kandang juga harus selalu dijaga agar ayam
lebih sehat. Jangan biarkan kotoran ayam sampai menumpuk.
Lakukan pembersihan berkala dengan menggunakan
disinfektan atau cuci kutu untuk menjaga kandang agar lebih steril.
#5 Masa Panen
Ayam petelur biasanya akan mulai menghasilkan telur
setelah memasuki usia 4 bulan. Setiap hari ia akan menghasilkan telur yang
dapat Anda panen atau kumpulkan.
Nah, selesai dipanen, jangan langsung memasarkan
telur tersebut. Lakukan penyortiran dan pisahkan telur yang bagus kualitasnya
dengan telur yang abnormal.
Biasanya telur yang abnormal memiliki ukuran yang
lebih besar, lebih kecil, atau bentuknya terlalu lonjong atau gepeng. Hanya
telur yang berkualitas sajalah yang nantinya bisa Anda jual ke pasar atau
tengkulak.
Risiko Ternak Ayam Petelur
Sama seperti bisnis lainnya, ternak ayam petelur juga
memiliki risiko. Berikut ini adalah beberapa risiko ternak ayam petelur yang
mungkin terjadi.
#1 Kematian
Menjalankan bisnis berhubungan dengan makhluk hidup
artinya selalu ada risiko kematian yang mengiringi. Bisa dibilang, risiko
kematian ini adalah risiko terbesar yang mungkin akan Anda alami.
Karena itu, perhatikan dan pantau kesehatan ayam-ayam
Anda secara berkala. Jangan sampai tertular penyakit yang mengancam ayam.
#2 Harga Telur yang Berubah-Ubah
Budi daya ayam petelur memang memiliki peluang yang
bagus. Akan tetapi, harga telur yang cenderung tidak stabil seringkali menjadi
sebab rugi bagi banyak peternak ayam. Khususnya peternak untuk skala kecil dan
pemula.
#3 Musim yang Ekstrem
Pada waktu-waktu tertentu, musim bisa menjadi lebih
ekstrem dan menyebabkan kerugian dalam bisnis ternak ayam. Misalnya pada saat
musim kemarau.
Pada musim ini, biasanya akan terjadi krisis pakan,
khususnya jagung yang membuat harga pakan jadi melambung. Bagi Anda yang ingin
menjalankan bisnis ternak ayam, maka harus mewaspadai musim-musim ekstrem
seperti ini.
#4 Kurang Rajin
Risiko terakhir yang sering dialami oleh peternak
pemula adalah kurang rajin, malas, kurang ulet, dan lain-lain. Sifat ini bisa
menjadi penghambat dari pertumbuhan bisnis Anda.
Menjalankan bisnis ternak ayam membutuhkan kegigihan
dan semangat pantang menyerah agar bisnis Anda dapat terus bertahan lama dan
memberikan keuntungan.
https://hobiternak.com/jenis-ayam-petelur/
ayo segera bergabung dengan saya di D3W4PK
BalasHapushanya dengan minimal deposit 10.000 kalian bisa menangkan uang jutaan rupiah
ditunggu apa lagi ayo segera bergabung, dan di coba keberuntungannya
untuk info lebih jelas silahkan di add Whatshapp : +8558778142
terimakasih ya waktunya ^.^